DISSERTATIONS AND THESES (IR)Collections of International Relations Students' Dissertations and Theseshttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/492024-03-28T23:18:08Z2024-03-28T23:18:08ZANALISIS FAKTOR PENYEBAB STATUS QUO SENGKETA PERBATASAN CINA – INDIA DI LINE OF ACTUAL CONTROL TAHUN 2020 – 2023Simamora, Rachel Stephanni Brhttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/114842024-03-22T04:00:17Z2024-03-14T00:00:00ZANALISIS FAKTOR PENYEBAB STATUS QUO SENGKETA PERBATASAN CINA – INDIA DI LINE OF ACTUAL CONTROL TAHUN 2020 – 2023
Simamora, Rachel Stephanni Br
This research is about the China-India border dispute in 2020-2023 with the aim of
finding out the factors that cause the status quo of the China-India border dispute at
the Line of Actual Control in the period 2020-2023. China and India are two large
countries located in the Asian region which is limited by the Line of Actual Control.
However, the two countries continue to be involved in a dispute that has not been
resolved until at least 2020 – 2023, resulting in human and material casualties from
China and India. The method used in this research is a qualitative research method
using a data processing method called the analytical descriptive method. This
research found that the factors causing the status quo of the China- India border
dispute at the Line of Actual Control in 2020-2023 include China's concerns about
external balancing efforts carried out by India and the United States through the
Quad and also the existence of economic interests in India as a trading partner and
investment destination for China.
2024-03-14T00:00:00ZSTRATEGI PARADIPLOMASI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI ACEH DALAM KERJA SAMA INDONESIAMALAYSIA-THAILAND GROWTH TRIANGLE (IMT-GT)Tri Wahyuni, AisahTri Wahyuni, Aisahhttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/114742024-03-22T01:21:20Z2024-03-21T00:00:00ZSTRATEGI PARADIPLOMASI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI ACEH DALAM KERJA SAMA INDONESIAMALAYSIA-THAILAND GROWTH TRIANGLE (IMT-GT)
Tri Wahyuni, Aisah; Tri Wahyuni, Aisah
Aisah Tri Wahyuni. 106219036. Saat ini seluruh negara sedang berlomba-lomba untuk
melakukan kerja sama internasional, untuk mencapai kepentingan nasional negaranya.
Salah satu kerja sama internasional yaitu, Indonesia-Malaysia- Thailand Growth Triangle
(IMT- GT). Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle yang diresmikan pada tahun
1993. Terbentuknya kerja sama IMT-GT ini karena adanya kesadaran terhadap pentingnya
perkembangan perekonomian, investasi, dan infrastruktur untuk menggerakkan
pertumbuhan ekonomi kawasan. Keterlibatan Indonesia, Malaysia, dan Thailand ini karena
secara geografis saling berdekatan dan saling memiliki potensi terhadap pertumbuhan
ekonomi. Kerja sama IMT-GT ini meliputi sepuluh provinsi dari Indonesia, delapan
Provinsi dari Malaysia dan empat belas Provinsi dari Thailand. Dalam kerja sama
internasional ini, Provinsi Aceh memiliki tujuan untuk mengembangkan daerahnya
terhadap kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Jika dibandingkan
dengan sepuluh provinsi yang ada di Indonesia lainnya, Provinsi Aceh yang berbatasan
langsung dengan Selat Malaka yang memiliki geopolitik yang lebih strategis yang dapat
dimanfaatkan oleh Pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya
Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi paradiplomasi Pemerintah
daerah Provinsi Aceh dalam IMT-GT. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori
paradiplomasi yang dimana keterlibatan sub nasional terhadap kerja sama internasional.
Adapun strategi paradiplomasi yang digunakan yaitu, single-themed paradiplomacy untuk
menganalisis kerja sama IMT-GT terhadap Provinsi Aceh. Dalam kerja sama IMT-GT ini,
Pemerintah daerah diberi ruang untuk terlibat dalam kerja sama internasional dalam
melakukan aktivitas-aktivitas diplomasi. Untuk menunjang penelitian ini, penulis
menggunakan metode pengumpulan data berupa internet- based research dan documentbased research. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini penulis membutuhkan data dari
buku, jurnal, serta website resmi.
2024-03-21T00:00:00ZAnalisis Faktor Pengesahan ETF (exchange-traded funds) Bitcoin Oleh SEC (United States Securities and Exchange Commission) tahun 2024Latansya, Tajunhttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/114652024-03-21T07:02:10Z2024-03-21T00:00:00ZAnalisis Faktor Pengesahan ETF (exchange-traded funds) Bitcoin Oleh SEC (United States Securities and Exchange Commission) tahun 2024
Latansya, Tajun
Pengesahan ETF Bitcoin oleh SEC terjadi pada 11 Januari 2024, setelah hampir 11 tahun penolakan. penulis ingin mencoba mengungkap apa saja alasan dari SEC atas persetujuan ETF Bitcoin tersebut. Penelitian ini memakai metode studi kepustakaan dengan pendekatan analitis deskriptif untuk mengkaji lebih dalam terkait faktor apa saja yang menyebabkan SEC menyetujui Bitcoin sebagai ETF di Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan pandangan Ekonomi Politik Internasional yang didalamnya terdapat Financial Globalization, State Sovereignty dengan memperhatikan dari segi legitimasi dan institusional, regulatory integration, dan compliance. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa Bitcoin sebagai ETF dalam persetujuannya bertujuan untuk melindungi para investor, mencegah terjadinya tindak pidana pencucian uang, Amerika Serikat memiliki kendali lebih besar atas pasar kripto domestik, Perkembangan mata uang digital dalam hal ini bitcoin tak terhindarkan, oleh karena itu regulasi terkait hal ini harus dilakukan guna meminimalisir adanya tindak kejahatan dan mempertahankan eksistensi negara sebagai pembuat kebijakan. Bitcoin tunduk dalam pengawasan SEC.
2024-03-21T00:00:00ZANALISIS PROSES KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MELAKUKAN EKSTRADISI TERHADAP SUBJEK RED NOTICE ROBERT HORVATH 2022Lolong, Karemahttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/114142024-03-19T09:00:40Z2024-03-19T00:00:00ZANALISIS PROSES KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MELAKUKAN EKSTRADISI TERHADAP SUBJEK RED NOTICE ROBERT HORVATH 2022
Lolong, Karema
Istilah kejahatan transnasional merupakan kejahatan nasional di suatu negara yang mengandung aspek lintas batas negara. ICPO-Interpol yang merupakan organisasi kepolisian di seluruh dunia memiliki beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk mengatasi kejahatan transnasional seperti sistem komunikasi kepolisian global yang dikenal sebagai I-24/7 yang digunakan untuk mengatasi kejahatan internasional dan transnasional yaitu red notice. Red notice merupakan permintaan bantuan pencarian dan penangkapan pelaku kejahatan untuk diekstradisikan. Dalam penelitian ini, peneliti telah menganalisis studi kasus kejahatan transnasional tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh Robert Horvath secara berulang terhadap barang yang bernilai cukup besar di Hongaria. Tersangka telah melarikan diri dari Hongaria namun pada 13 Maret 2021 tersangka telah berhasil ditangkap oleh kepolisian Republik Indonesia. Indonesia telah menerima permintaan ekstradisi dan juga Indonesia telah menyetujui permintaan dari Hongaria walaupun kedua negara belum memiliki perjanjian ekstradisi. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah internet-based research, document-based research, dan wawancara dengan pihak kepolisian yang terkait. Penelitian ini menggunakan teori pengambilan keputusan dengan model proses organisasi dari Graham T Allison dan konsep ekstradisi sehingga temuan yang didapatkan bahwa proses ekstradisi dapat dilaksanakan dan telah berangsung antara Indonesia dan Hongaria. Sebagai negara yang belum memiliki perjanjian ekstradisi berhasil dilakukan karena dilihat dari SOP yang berlaku di Indonesia dan peraturan perundang-undangan sehingga setelah periksa oleh badan yang berwenang kasus Robert Horvath bisa dan layak untuk di terima, jadi tidak ada alasan khusus yang mendasari berjalannya proses ekstradisi antar kedua negara.
2024-03-19T00:00:00Z