STUDENTS PAPER (ME)
https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/114
Collections of Mechanical Engineering Students' Paper2024-03-28T12:35:16ZEfek Fiksasi Pada Perilaku Stress Corrosion Cracking Dan Pitting Corrosion Aluminium 1100 Dalam Larutan Klorida
https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11350
Efek Fiksasi Pada Perilaku Stress Corrosion Cracking Dan Pitting Corrosion Aluminium 1100 Dalam Larutan Klorida
Fadhlurrahman, Fauzan
2024-03-18T00:00:00ZINVESTIGASI SIFAT MEKANIK DARI KOMPOSIT BERMATRIKS EPOKSI DENGAN PENGUAT SERAT PELEPAH PISANG DAN SERBUK KULIT BIJI KOPI
https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11298
INVESTIGASI SIFAT MEKANIK DARI KOMPOSIT BERMATRIKS EPOKSI DENGAN PENGUAT SERAT PELEPAH PISANG DAN SERBUK KULIT BIJI KOPI
Supriyanto, Muhamad; Supriyanto, Muhamad; Supriyanto, Muhamad
Serat pelepah pisang terkenal karena memiliki sifat mekanik yang baik, ramah lingkungan, dan
potensi keberlanjutan yang tinggi. Di sisi lain, serbuk kulit biji kopi merupakan alternatif ramah
lingkungan sebagai penguat komposit. Kedua bahan ini memiliki potensi untuk meningkatkan sifat
mekanik dan termal dari komposit. Serbuk kulit biji kopi merupakan salah satu limbah organik dari
industri kopi. Penggunaannya sebagai filler dalam material komposit dapat memberikan nilai tambah
pada limbah tersebut, sambil mengurangi dampak lingkungan. Sifat-sifat unik dari serbuk kulit biji kopi,
seperti kekuatan kompresi dan keberlanjutan, dapat memberikan kontribusi pada karakteristik material
komposit. Integrasi serat pelepah pisang dan serbuk kulit biji kopi dalam satu material komposit dapat
menciptakan sinergi antara keduanya. Serat pelepah pisang dapat menyediakan kekuatan tarik yang
tinggi, sementara serbuk kulit biji kopi dapat bertindak sebagai filler yang memberikan kekerasan dan
stabilitas dimensi. Pemilihan rasio yang sesuai antara serat dan serbuk menjadi kunci untuk mencapai
sifat-sifat optimal pada komposit ini. Spesimen yang diuji pada pengujian ini antara lain: komposit tanpa
serat, komposit dengan serat tanpa perlakuan dan komposit dengan serat perlakuan alkali (NaOH 5% )
dengan fraksi massa (1%,2% dan 3%) dan untuk orientasi serat yang digunakan ialah lurus. Untuk
jumlah sampel yang digunakan adalah 3 untuk masing masing persentase berat. Pada penelitian ini
dilakukan pengujian Fourier Transform Infra Red (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM) dan
uji Tarik. Dengan adanya kandungan lignin dan hemiselulosa, interaksi antara matriks dan serat menjadi
kurang optimal. Oleh karena itu, dilakukan proses alkalisasi untuk meningkatkan kualitas interface pada
serat pelepah pisang dan serbuk kulit biji kopi. Proses ini juga bertujuan untuk mengurangi kandungan
lignin dan hemiselulosa, sehingga hanya kandungan selulosa yang tetap ada di dalam serat pelepah
pisang dan serbuk kulit biji kopi. Hasil pengamatan SEM pada Gambar 4.8 terlihat bahwa Fenomena
debonding seperti pada lingkaran merah terjadi pada spesimen dengan serat tanpa perlakuan alkali,
terlihat dari serat yang tidak terikat dengan sempurna ke resin.Fenomena ini terjadi karena serat pelepah
pisang tidak diberikan perlakuan alkali terlebih dahulu sebelum pembuatan spesimen, sehingga pada
serat masih ada zat asing yang mempersulit terikatnya permukaan serat ke resin. Pada Gambar 4.8
lingkaran hijau, terlihat adanya fenomena fiber pull-out dimana serat pelepah pisang patah dan terpisah
dari bahan mengikatnya, sehingga terlihat menonjol dan keluar dari resin. Hal itu disebabkan karena
ikatan yang tidak sempurna antara serat pelepah pisang dan resin. Pada diagram rata-rata kekuatan tarik
pada sampel menunjukkan tren positif, di mana peningkatan konsentrasi massa pada sampel
menyebabkan peningkatan kekuatan tariknya. Hasil juga menunjukkan bahwa kekuatan tarik tertinggi,
mencapai 47.6 MPa, terjadi pada komposit campuran serat pelepah pisang 3% dan serbuk kulit biji kopi
3% yang mengalami perlakuan alkali 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan alkali pada serat
dapat meningkatkan kekuatan tarik pada komposit serat pelepah pisang. Uji FTIR telah mengonfirmasi
bahwa perlakuan alkali dapat mengurangi kadar lignin, yang dapat mengganggu antarmuka antara
epoksi dan serat, atau dengan kata lain, antarmuka antara penguatan dan matriks.
2024-03-15T00:00:00ZINVESTIGASI EKSPERIMENTAL BIO-METAL ORGANIC FRAMEWORK-MINYAK KELAPA BERBASIS PHASE CHANGE MATERIAL SEBAGAI LATENT HEAT THERMAL STORAGE DENGAN THERMAL CYCLING TEST
https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11283
INVESTIGASI EKSPERIMENTAL BIO-METAL ORGANIC FRAMEWORK-MINYAK KELAPA BERBASIS PHASE CHANGE MATERIAL SEBAGAI LATENT HEAT THERMAL STORAGE DENGAN THERMAL CYCLING TEST
ALAMSYAH, MUHAMMAD ALDI
Muhammad Aldi Alamsyah, 102219024. INVESTIGASI EKSPERIMENTAL BIO-METAL ORGANIC FRAMEWORK-MINYAK KELAPA BERBASIS PHASE CHANGE MATERIAL SEBAGAI LATENT HEAT THERMAL STORAGE DENGAN THERMAL CYCLING TEST
Penelitian ini tentang Bio-MOF (Bio-Metal Organic Framework) dan Material Perubah Fasa (Phase Change Materials/PCM) yang bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan Bio-MOF Co-Glu (Metal Organic Framework) dan Coconut Oil (minyak kelapa) sebagai material perubah fasa (Phase Change Material) dalam aplikasi penyimpanan energi termal pada bangunan. Terdapat tiga aspek utama yang diamati dari penelitian ini, yaitu proses pencampuran, karakteristik fisik, dan efisiensi penyimpanan energi termal. Pada pencampuran disintesis dengan menggunakan metode pencampuran biasa (menggunakan Magnetic Stirrer) dan juga menggunakan metode ultrasonik. Sintesis PCM Coconut Oil+Bio-MOF Co-Glu dilakukan dengan variasi konsentrasi massa 40wt%, 55wt%, 70wt%, 80wt%, dan 90wt%. Dari setiap variasi konsentrasi massa tersebut, kemudian akan dilakukan karakterisasi material Scanning Electron Microscopy (SEM/EDS), dan X-ray Diffraction (XRD), Thermo Gravimetric Analisys (TGA), Differential Scanning Calorimetry (DSC), Thermal Cycling Test (TCT), untuk menentukan variasi konsentrasi massa yang terbaik. Hasilnya akan menunjukkan kekuatan penyerapan panas dan pelepasan panas dengan menggunakan bahan Coconut Oil sebagai PCM. Hasil dari hasil uji FTIR menunjukkan bahwa terjadinya ikatan antara PCM Coconut Oil, Cobalt (II) Chloride Hexahydrate, dan L-Glutamic Acid pada PCM Coconut Oil+Bio-MOF Co-Glu. Hasil dari uji SEM menunjukkan bahwa pada sampel PCM coconut oil+Bio-MOF Co-Glu dengan konsentrasi massa 80wt% memiliki hasil yang lebih bagus daripada konsentrasi massa yang lainnya. Karena, pada konsentrasi massa 80wt% ini, coconut oil berhasil membungkus Bio-MOF Co-Glu sehingga memiliki struktur morfologi yang bagus. Kemudian, dari uji XRD ditunjukkan juga bahwa pada Sampel PCM Coconut Oil+Bio-MOF Co-Glu dengan konsentrasi massa 80wt% memiliki struktur kritalinitas yang bagus dengan menunjukkan nilai 3 puncak tertinggi sebesar 2θ = 11.46°, 16.88°, 22.42° dan hasil dari perhitungan rata-rata nilai FWHM yang telah dilakukan pada konsentrasi 80wt% memiliki nilai FWHM terkecil sebesar 0.23 dan pada sampel PCM Coconut Oil+Bio-MOF C-Glu dengan variasi konsentrasi massa 55wt% menunjukkan bahwa memiliki sifat struktur yang paling amorf.
2024-03-15T00:00:00ZEvaluasi Tegangan dan Sisa Umur Storage Tank Dengan Fluida B35 pada PT. Elnusa Petrofin
https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11276
Evaluasi Tegangan dan Sisa Umur Storage Tank Dengan Fluida B35 pada PT. Elnusa Petrofin
Perancangan/penelitian ini tentang evaluasi tangki berjenis silinder vertikal yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Elnusa Petrofin dengan tujuan untuk memperkirakan sisa umur tangki serta mengevaluasi tegangan tangki berdasarkan kode standar API 650. Metode yang dipergunakan adalah metode elemen hingga dengan menggunakan perangkat lunak ANSYS Workbench 2021 R2 untuk evaluasi tegangan serta menggunakan kode standar sebagai acuan metode untuk menghitung sisa umur tangki. Hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan evaluasi tegangan dengan menggunakan tegangan Von-Misses pada kondisi tegangan product design stress dan hydrostatic test stress menunjukkan hasil yang dinilai aman berdasarkan API 650. Sedangkan hasil perhitungan sisa umur menunjukkan bahwa bagian kritis terdapat pada course 5 tangki dengan sisa umur 16 tahun. Diikuti dengan course 4, course 3, course 2 dan course 1 dengan masing-masing sisa umur adalah 19,4 tahun, 26,2 tahun, 37 tahun, dan 37,4 tahun.
2024-03-14T00:00:00Z