ANALISIS DAN KARAKTERISASI MINYAK DARI LARVA BLACK SOLDIER FLY (BSF) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIODIESEL DENGAN VARIASI KATALIS KOH DAN NAOH
Abstract
Biodiesel merupakan alternatif energi baru terbarukan yang dapat diproduksi dari lemak
hewani. Black soldier fly larvae (BSFL) memiliki kemampuan mereduksi sampah organik
sebanyak 80% dan menyimpan energi dalam bentuk lemak. 1 L biodiesel berasal dari 12,3
kg dapat diestimasi mampu mereduksi 67,5 kg sampah organik. Berdasarkan analisis price
to power 1 L biodiesel memiliki harga jual Rp15.000/L. BSFL diekstraksi dengan metode
soxhlet untuk mendapatkan minyak BSFL dan menggunakan pelarut n-hekasana. Proses
esterifikasi dapat menurunkan kadar FFA menggunakan katalis H2SO4 3% wt selama 60
menit, pada temperatur 50℃ dengan kecepatan 300 rpm, serta rasio minyak dan metanol
1:6. Proses transesterifikasi mengubah trigliserida menjadi FAME dengan variasi katalis
basa yaitu KOH dan NaOH sebanyak 0,5% wt. Proses transesterifikasi berjalan selama 60
menit, temperatur 60℃ dengan kecepatan 400 rpm, rasio minyak dan metanol 1:6. Biodiesel
katalis KOH memiliki karakteristik yaitu densitas 851,69 kg/m3, nilai viskositas 3,23 cSt,
residu karbon 0%, nilai kalor 38.681,74 kJ/kg, dan berdasarkan pengujian GC-MS
menunjukkan nilai FAME 97,89%. Biodiesel katalis NaOH memiliki kualitas densitas
885,71 kg/m3, viskositas 3,40 cSt, residu karbon 0%, nilai kalor 38.643,34 kJ/kg, dan nilai
FAME 99,16%. Berdasarkan hasil pengujian biodiesel dari minyak BSFL dengan katalis
KOH dan NaOH telah sesuai persyaratan nilai kalor serta memenuhi beberapa parameter
yaitu densitas, viskositas, nilai FAME, residu karbon sesuai Standar Baku Mutu SK Dirjen
EBTKE No.189/2019.