Show simple item record

dc.contributor.authorTaswir, Nur Alya
dc.date.accessioned2023-09-07T03:28:35Z
dc.date.available2023-09-07T03:28:35Z
dc.date.issued2023-09-07
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/10014
dc.description.abstractKenaikan muka air laut (seal level rise) mana merupakan suatu kondisi peningkatan volume air laut yang berasal dari rangkaian proses pasang surut air laut. Namun, saat ini semakin tingginya muka air laut tidak hanya dipicu oleh proses dari pasang surut air laut, tetapi juga akan menjadi penyebab perubahan iklim secara mendunia. Salah satu penyebab terbesar dalam kenaikan muka air laut adalah peningkatan temperatur air laut. Sehingga pada penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu menganalisis nilai tinggi gelombang tsunami yang dapat terjadi di Kabupaten Pandeglang menggunakan analisis Probabilistic Tsunami Hazard Assessment (PTHA), menganalisis periode ulang terjadinya tsunami di Kabupaten Pandeglang menggunakan metode Probabilistic Tsunami Hazard Assessment (PTHA) dan mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari sea level rise terhadap tinggi gelombang air laut pada wilayah Kabupaten Pandeglang. Maka dapat disimpulkan ahwa pada penelitian yang dilakukan pada kawasan Kab. Pandeglang menggunakan besaran gempa sebanyak 6 moment magnitude diantaranya, 8.5 Mw, 8.6 Mw, 8.7 Mw, 8.8 Mw, 8.9 Mw dan 9.0 Mw. Dengan skenario pada tiap magnitudo sebanyak 10 skenario. Pada kondisi awal terlihat bahwa besaran gempa terdapat pada pada 9.0 Mw, dengan sebaran elevasi gelombang tsunami pada penjalaran mencapai 7 hingga 9 meter dalam kondisi air laut pasang dan penjalaran saat kondisi air laut surut dapat mencapai -6 hingga -7 meter. Pada metode simulasi (PTHA) digunakan nilai a value sebesar 5,99 dan nilai b value sebesar 1,00 serta nilai β sebesar 0,7. Lalu, pada simulasi ditetapkan 10 titik pada lokasi tinjauan. Dimana dari hasil memperlihatkan ketinggian inundasi pada keempat sampel tahunnya kurang signifikan. Dari hasil simulasi pengukuran potensi bahaya tsunami didapatkan hazard curve yang tidak jauh berbeda antara tsunami normal tanpa adanya sea level rise dengan adanya pengaruh sea level rise. Sehingga disimpulkan bahwa daerah Padeglang tidak memiliki pengaruh besar akan kenaikan muka air laut saat terjadinya bencana tsunami. Adapun pengaruh yang ditimbulkan dari sea level rise terhadap tinggi gelombang air laut pada wilayah Kabupaten Pandeglang, ditinjau dari Gambar 4.20 dan Gambar 4.21 maka mendapatkan hasil perbandingan bahwa pada lokasi tinjauan pengaruh kenaikan muka air laut terbilang “kurang berpengaruh”. Hal ini dapat dilihat pada hasil garis grafik yang hanya berjarak kisaran 0,5 meter dengan faktor sea level rise. Hal ini terjadi karena adanya faktor skenario besaran gempa yang masih minim sehingga berpengaruh pada tiap step simulasi seperti halnya posisi fault di lokasi selat yang diambil dan hasil initial condition yang digunakan dalam input pada tiap moment magnitude di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten.en_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.subjectTsunami, Pandeglang, Kenaikan Permukaan Laut, Probabilistic Tsunami Hazard Assessment (PTHA) dan Cornell Multi-grid Coupled Model (COMCOT)en_US
dc.titleAnalisis Probabilistik Bahaya Tsunami Terhadap Kenaikan Permukaan Laut (Sea Level Rise) Berdasarkan Konsep Skenario Patahan Selat Sunda Dan West Java. (Studi Kasus: Kabupaten Pandeglang, Banten)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record