ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PADA PRODUKSI HOT ROLLED COIL (HRC) DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA) DI PT XYZ
Abstract
Penelitian ini membahas tentang analisis dampak lingkungan yang ditimbulkan pada proses produksi Hot Rolled Coil (HRC) yang terdapat di PT XYZ dengan metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan tujuan untuk menganalisis potensi dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi Hot Rolled Coil (HRC) di PT XYZ dan menentukan rekomendasi pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi dampak. Pada penelitian ini digunakan data primer berupa observasi lapangan dan data sekunder berupa data alur produksi Hot Rolled Coil (HRC), kebutuhan bahan baku, penggunaan energi, dan emisi yang dihasilkan dari proses produksi. Analisis dampak lingkungan dilakukan menggunakan software Simapro versi 9.5 dengan metode CML-IA baseline karena menyediakan kategori dampak yang ingin dianalisis oleh perusahaan seperti global warming, ozone layer depletion, dan human toxicity. Data input yang digunakan yaitu kebutuhan bahan baku dan energi, sedangkan data output yang digunakan adalah produk, limbah, dan besaran emisi yang dihasilkan proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi Hot Rolled Coil (HRC) yang dilakukan oleh PT XYZ terdiri dari 1,84x10^4 kg Sb eq pada abiotic depletion, 1,82x10^11 MJ pada abiotic depletion (fossil fuels), 1,71x10^10 kg CO2 eq pada global warming (GWP100a), 1,95 kg CFC-11 eq pada ozone layer depletion (ODP), 9,03x10^8 kg 1,4-DB eq pada human toxicity, 5,31x10^8 kg 1,4-DB eq pada fresh water aquatic ecotoxicity, 1,76x10^12 kg 1,4-DB eq pada marine aquatic ecotoxicity, 3,57x10^6 kg 1,4-DB eq pada terrestrial ecotoxicity, 6,61x10^6 kg C2H4 eq pada photochemical oxidation, 3,58x10^7 kg SO2 eq pada acidification, dan 6,13x10^6 kg PO4 eq pada eutrophication. Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak besaran emisi yang ditimbulkan dari proses produksi Hot Rolled Coil (HRC) adalah mengubah penggunaan energi listrik menjadi biogas serta menggabungkan penggunaan bahan baku menjadi value of scrap dan penggunaan biogas.