| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis intensitas kebisingan pada aktivitas produksi gula di area kerja PT Gendhis Multi Manis BULOG dan membuat peta distribusi kebisingan serta menyusun rekomendasi untuk mengendalikan dampak dari kebisingan yang dihasilkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 7231:2009. Hasil perhitungan pengukuran intensitas kebisingan mengacu pada Nilai Ambang Batas (NAB) yang diatur pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Berdasarkan regulasi tersebut, area industri dengan durasi kerja selama 8 jam, Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan maksimal yaitu sebesar 85 dB. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa 4 dari 5 stasiun kerja menghasilkan intensitas kebisingan melebihi NAB. Stasiun dengan intensitas kebisingan di atas NAB yaitu mill station, process station, packing room, dan raw sugar warehouse. Stasiun kerja yang menghasilkan intensitas kebisingan di bawah NAB yaitu white sugar warehouse. Peta kebisingan digunakan untuk mengidentifikasi area di PT GMM, khususnya pada area produksi sesuai dengan intensitas kebisingannya. Pembagian kawasan pada peta kebisingan mengacu dari hasil perhitungan intensitas kebisingan. Rekomendasi pengendalian dampak akibat kebisingan dilakukan berdasarkan hierarki pengendalian risiko. Salah satu rekomendasi yang diberikan yaitu penggunaan APD berupa earplug dan earmuff yang dapat mereduksi kebisingan sebesar 9 – 11,5 dB. | en_US |
