dc.description.abstract | Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku Indonesia sebagai negara
middle power dalam respons pandemi Covid-19. Pada masa pandemi Covid-19,
vaksin menjadi kebutuhan vital bagi berbagai negara sebagai salah satu solusi
utama untuk menjaga kelangsungan negara di berbagai sektor dan mengakhiri
krisis kesehatan global tersebut. Dalam kondisi darurat, sudah sepatutnya vaksin
Covid-19 dapat diakses oleh seluruh negara secara adil dan setara. Namun, dalam
kenyataannya masih terdapat negara-negara yang mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan akses vaksin Covid-19. Oleh karena itu muncul urgensi
untuk mendorong upaya untuk mencapai kesetaraan akes vaksin Covid-19. Dalam
hal ini, Indonesia sebagai salah satu negara middle power lebih berpeluang untuk
dapat berkontribusi dalam mendukung ketidaksetaraan akses vaksin Covid-19
dibandingkan negara great power dan small power. Indonesia memiliki kontribusi
potensial melalui kecenderungan perilaku-perilaku khas negara middle power
yang erat dengan internasionalisme. Oleh karena itu, penelitian ini ingin melihat
perilaku-perilaku middle power yang dilakukan oleh Indonesia pada masa
pandemi Covid-19 selama kurun waktu tahun 2020-2022 dalam mendukung
kesetaraan akses vaksin Covid-19 dengan menggunakan pendekatan behavioral.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menganalisis datadata yang dikumpulkan dengan metode internet based research. Adapun temuan
dari penelitian ini adalah Indonesia memiliki kecenderungan perilaku khas middle
power. Pola perilaku tersebut antara lain memiliki preferensi multilateralisme
melalui ASEAN dan G20, menggunakan taktik soft power dalam mendukung
inisiatif resolusi PBB dan proposal pengabaian TRIPs, dan melakukan niche
diplomacy melalui COVAX facility dan CEPI. | en_US |