dc.description.abstract | Irak merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang memiliki sumber energi yang berlimpah salah satunya merupakan Minyak Bumi. Irak menjadi salah satu negara yang dikuasai oleh kelompok terroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang menonjol sebagai salah satu kelompok teroris di dunia yang banyak menarik dana dari sumber daya alam dan ekonomi yang ditemukan di wilayah yang dikuasai. Masuknya kelompok terroris Islamic State of Iraq and Syria ini membawa dampak atau pengaruh pada banyak sektor-sektor yang berada di Irak maupun bagi negara lain. Salah satunya Amerika Serikat yang memiliki kebijakan dalam membrantas terorisme di seluruh dunia, membantu Irak dalam memerangi ISIS yang mulai menguasai sebagian wilayah - wilayah yang ada di Irak. Tulisan ini ditulis dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi Amerika Serikat melalui The Iraqi Counter Terrorism Service (ICTS) dalam membantu Irak memerangi Islamic State of Iraq and Syria di Irak pada tahun 2015 – 2017. Amerika Serikat memberikan respon berupa bantuan dalam pembentukan The Iraqi Counter Terrorism Service untuk melakukan perlawanan terhadap kelompok ISIS, yang diharapkan bisa menjadikan keadaan keamanan negara Irak terutama pada sektor minyaknya kembali membaik. The Iraqi Counter Terrorism Service merupakan sebuah organisasi yang independen dan terpisah dari Kementrian Pertahanan Irak dan Kementrian Dalam Negerinya. The Iraqi Counter Terrorism Service berdiri sebagai validasi dari konsep “by, with, and through” AS menggunakan pasukan lokal untuk melakukan pertempuran darat. Iraqi Counter Terrorism Service mewakili pengembalian signifikan atas investasi Amerika Serikat, sementara juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan pengaruh Amerika Serikat di Irak dan melawan penetrasi Iran. | en_US |