Prarancangan Pabrik Besi Oksida dari Limbah Lumpur Merah (Tailing) Kilang Alumunium Kapasitas 7000 Ton/Tahun
Date
2023Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah lumpur merah merupakan produk samping hasil olahan bauksit menjadi produk utama alumina. Limbah lumpur merah atau biasa disebut limbah tailing memiliki banyak kandungan besi yang membuat warnanya merah kecoklatan. Hingga saat ini, belum ada penanganan limbah lumpur merah yang memadai, sehingga limbah lumpur merah hanya dibiarkan menumpuk dan mencemari lingkungan, padahal besar potensi pengolahan limbah lumpur merah ini agar dapat bernilai ekonomis tinggi. Besi oksida sendiri merupakan bahan baku industri kertas, karet, pewarna, dan masih banyak lagi. Melihat kebutuhan akan besi oksida yang naik, maka pendirian pabrik besi oksida dari limbah lumpur merah di Indonesia cukup menjanjikan. Pabrik ini direncanakan untuk dibangun di Tayan, Kalimantan Barat, dimana lokasi tersebut dekat dengan Pabrik PT. ICA yang merupakan pabrik alumina, dengan kapasitas produksi 7000 ton/tahun. Proses yang digunakan adalah proses hydrometalugy, dimana limbah lumpur merah kering direaksikan dengan asam klorida sebanyak 2,946 ton. Hasil produk utama yang dihasilkan adalah besi oksida sebanyak 6.971,9 ton dengan nilai jual Rp. 40.000/kg dan produk samping yang dihasilkan dari proses produksi ini adalah kristal AlCl3.6H2O sebanyak 23.703,2 ton yang masih memiliki nilai jual sebesar Rp. 2.000.000. Utilitas yang dibutuhkan di pabrik ini adalah air sebanyak 173313.185 kg/jam, listrik sebesar 221,7243 kWh, Jumlah pekerja yang diperlukan adalah 202 orang tenaga kerja. Berdasarkan perhitungan evaluasi ekonomi, didapatkan hasil bahwa total capital investment yang diperlukan sebesar Rp13.115.747.191.169 dan modal kerja sebesar Rp13.046.441.019.001. Pada kapasitas produksi 100%, simple payback period 2,0041 tahun, discounted payback period sebesar 2,9049 tahun, BEP sebesar 26,2444%, SDP sebesar 0,003749% dan IRR sebesar 34,72%. Berdasarkan hasil tersebut, pabrik besi oksida ini layak untuk dikaji lebih lanjut.