dc.description.abstract | Natrium silikat merupakan salah satu bahan baku yang aman dan berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan silika aerogel karena mengandung silika sebanyak
86,4% massa. Silika aerogel adalah bahan padat yang ringan dan memiliki karakteristik khas
seperti transmisi optik yang tinggi dan konduktivitas termal yang rendah. Pada penelitian
ini, silika aerogel harus melalui proses cationic exchange serta pertukaran pelarut dan
modifikasi permukaan sebelum dikeringkan pada kondisi ambient pressure. Sintesis diawali
dengan aktivasi resin kationik menggunakan asam kuat HCl. Kemudian dilakukan
pembentukan asam silikat yang diperoleh dari proses cationic exchange dengan penambahan
resin kationik yang telah diaktivasi sebelumnya ke dalam larutan natrium silikat. Kandungan
air yang masih terdapat di dalam pori hydrogel harus ditukar dengan pelarut organik n hexane melalui proses solvent exchange. Sebelum memasuki proses pengeringan silika
hydrogel dilakukan modifikasi permukaan menggunakan silylating agent seperti
trimethylchlorosilane (TMCS), hexamethyldisilazane (HMDS), dan polydimethylsiloxane
(PDMS). Penambahan silylating agent digunakan untuk memperkuat struktur pori dan
mencegah keretakan saat proses pengeringan berlangsung. Selanjutnya memasuki tahap
pengeringan bertingkat pada suhu 60°C selama 2 jam dan pada suhu 100°C selama 2 jam.
Silika aerogel yang telah diperoleh akan dilakukan pengujian densitas, Spectrophotometer
V-750, dan Termogravimetri Analisis (TGA). Yield silika aerogel yang telah didapatkan
melalui modifikasi TMCS, HMDS, dan PDMS berturut-turut adalah 14,306%, 17,249%, dan
8,651%. Dari ketiga variasi jenis silylating agent yang digunakan, PDMS 7:50 menghasilkan
densitas terendah pada 0,4031 g/cm³. Transparansi HMDS 7:50 yang dilihat dari panjang
gelombang cahaya tampak mencapai 14,446% transmitansi. Silika aerogel PDMS dapat
menahan panas hingga suhu lebih dari 400°C | en_US |