PENENTUAN LOKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DI INDONESIA MENGGUNAKAN FUZZY-AHP TOPSIS
Abstract
Energi surya sebagai alternatif untuk mengatasi permintaan energi listrik Indonesia yang terus bertambah sebesar 3,3% per tahun. Namun, perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) masih terhambat oleh investasi yang tinggi dan kebijakan energi terbarukan yang belum jelas. Mengingat potensi pertumbuhan permintaan energi dan biaya operasional jangka panjang yang rendah, pengembangan PLTS di Indonesia perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria lokasi PLTS dan lokasi potensial untuk pembangunan PLTS di Indonesia untuk memastikan hasil dari PLTS yang dibangun optimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Multi Criteria Decision Making (MCDM) Fuzzy AHP dan TOPSIS yaitu metode pengambilan keputusan multi kriteria yang digunakan untuk menentukan bobot kriteria dan prioritas alternatif lokasi PLTS di Indonesia. Berdasarkan hasil pengolahan data seluruh responden menggunakan rata-rata geometris pada Fuzzy AHP, didapatkan bahwa Kriteria Ekonomi memiliki bobot paling tinggi yaitu 31% dalam penentuan lokasi PLTS di Indonesia. Berdasarkan subkriteria, Ketersediaan Lahan, Peak Sun Hour, Letak Geografis, Jarak dari Jaringan Transportasi, Biaya Pembangunan dan Peraturan Pemerintah menjadi subkriteria dengan bobot paling tinggi untuk masing-masing kriteria. Hasil pemeringkatan alternatif solusi berdasarkan bobot kriteria, subkriteria dan penilaian alternatif dari responden provinsi Sumatera Selatan menjadi lokasi terpilih untuk pengembangan PLTS di Indonesia dengan bobot 0,572 diikuti Sumatera Utara dengan bobot 0,571, lalu Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.