PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK MENGGUNAKAN MODEL GREEN SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (STUDI KASUS: PT SAGA HIKARI TEKNINDO SEJATI)

Abstract

Sektor industri manufaktur merupakan salah satu sektor industri yang memberi dampak buruk pada lingkungan. PT Saga Hikari Teknindo Sejati merupakan perusahaan manufaktur B2B produk pengikat (baut dan mur) yang memiliki misi ramah lingkungan dan sertifikasi ISO 14001. Adanya keinginan mengimplementasikan 100% ramah lingkungan dalam bisnis nya serta memiliki sertifikasi ISO 14001 menjadi pendorong penerapan Green Supply Chain Management (GSCM) yang membuat perusahaan harus menangani aspek lingkungan di seluruh rantai pasokannya. Saat ini PT Saga Hikari Teknindo Sejati belum memiliki indikator kinerja untuk pengukuran kinerja rantai pasok nya. Oleh karena itu, digunakan model Green SCOR untuk perancangan indikator kinerja yang kemudian di bobotkan dengan metode AHP. Terdapat 12 KPI valid dengan 5 KPI kriteria green. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai akhir kinerja rantai pasok sebesar 61,688 dalam skala maksimal 86,00 yang menunjukkan bahwa kinerja rantai pasokan masih dianggap "rata-rata". Hasil analisis nilai kinerja dengan Traffic Light System (TLS) menunjukan 1 KPI dengan kategori memuaskan, 2 KPI masih dalam kondisi marjinal, dan 7 KPI belum memuaskan dimana 3 KPI didalamnya merupakan KPI dengan kriteria green. Hasil pengukuran kinerja tersebut perlu dijadikan evaluasi untuk membantu PT Saga Hikari Teknindo Sejati dalam memenuhi misi dan keinginannya mengimplementasikan 100% aspek green dalam proses bisnisnya dari sisi rantai pasoknya sehingga menjadi faktor daya saing bagi perusahaan. Kata kunci: AHP, Green SCOR, ISO 14001, Pengukuran Kinerja, dan Ramah Lingkungan