Show simple item record

dc.contributor.authorKhansa, Alifia Maharani
dc.date.accessioned2023-09-08T12:28:21Z
dc.date.available2023-09-08T12:28:21Z
dc.date.issued2023-09-08
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/10280
dc.description.abstractAssociation of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara dan memiliki salah satu tujuannya yaitu membentuk media kerjasama diplomasi pertahanan di kawasan Asia Tenggara. Dengan tujuan tersebut, dibentuk sebuah organisasi bernama ASEAN Defense Industry Collaboration (ADIC). ADIC dibentuk sebagai media kerjasama industri pertahanan negara-negara di ASEAN dengan tujuan untuk meningkatkan perdagangan persenjataan yang di produksi oleh negara-negara ASEAN dan menurunkan tingkat ketergantungan impor persenjataan dari luar ASEAN. Namun sejak ADIC dibentuk, belum menunjukan perubahan yang terlihat jelas dan masih tinggi nya nilai impor persenjataan diluar ASEAN. Dalam tugas akhir ini peneliti meneliti apakah tujuan ADIC bisa direalisasikan melihat dari implementasi ADIC melalui tiga negara pengimpor terbesar yaitu Vietnam, Singapura dan Indonesia melalui teori pilihan rasional dan menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang bersifat deduktif dengan menggunakan data sekunder yang dicari melalui internet-based research. Dari research tersebut, tingginya impor persenjataan dari luar ASEAN sangat bertentangan dengan fokus tujuan ADIC yaitu fokus utama ADIC adalah encourage perdagangan produk antara negara-negara ASEAN dalam hal barang dan jasa terutama alutsista. Hal ini di sebabkan karena industri pertahanan di ASEAN memiliki kemampuan memproduksi senjata dan perlengkapan yang relatif dan berbasis dengan jenis yang sama. yaitu sebagai contoh pesawat tempur dan kapal selam yang belum bisa di produksi dan dari segi harga juga kurang kompetitif dibandingkan impor. Hasil temuan dari penelitian ini adalah ADIC sulit jalan dan sulit direalisasikan. ADIC baru dalam tatanan konsep namun belum bisa atau tidak realistis untuk di lakukan karena tiga faktor, yaitu harga nya relatif tidak bersaing dengan produk diuar ADIC, kemudian dari segi kualitas masih belum bersaing, dan memproteksi industri pertahanan lokal.en_US
dc.titleEVALUASI IMPLEMENTASI ASEAN DEFENSE INDUSTRY COLLABORATION: STUDI KASUS VIETNAM, SINGAPURA, INDONESIAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record