Model Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Halal Yang Melibatkan Aspek Ketertelusuran Menggunakan Pendekatan Supply Chain Operations Reference

Abstract

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Halal Market 2020/2021 menunjukkan bahwa total nilai konsumsi produk halal di Indonesia dari semua sektor, sektor makanan dan minuman merupakan sektor tertinggi. Hal ini tentunya membuat kesadaran masyarakat terhadap kehalalan suatu produk juga meningkat dan menyebabkannya menuntut informasi yang lebih banyak mengenai kehalalan dari suatu produk. Oleh karena itu diperlukan adanya ketertelusuran halal atau yang biasa disebut dengan halal traceability untuk menjamin transparansi dari suatu produk. Halal traceability merupakan suatu kegiatan menelusuri atau melacak status kehalalan dari suatu produk. PT Sreeya Sewu merupakan perusahaan Rumah Potong Ayam yang telah menerapkan ketertelusuran halal dengan halal blockchain pada perusahaannya. Pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan indikator kinerja rantai pasok yang melibatkan aspek ketertelusuran. KPI akan dirancang menggunakan model SCOR, kemudian didapatkan sebanyak 12 KPI yang berhasil diidentifikasi dan divalidasi. KPI yang telah diidentifikasi nantinya akan dilakukan pembobotan dengan perbandingan berpasangan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari hasil pengolahan data didapatkan bobot KPI tertinggi adalah KPI-02 Persentase pelaksanaan halal training dengan bobot 0,533 sedangkan KPI-10 Cycle time for item trace merupakan KPI dengan bobot terendah yaitu 0,076.