MODEL PENGUKURAN KINERJA PEMASOK OBAT MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN)
Abstract
Rumah Sakit TK II Putri Hijau adalah rumkit rujukan tertinggi di Wilayah Kodam I/BB. Dengan fasilitas yang ada juga memberikan pelayanan kepada Masyarakat Umum. Rumah Sakit TK II Putri Hijau memiliki struktur organisasi untuk menjalankan proses bisnis yang dilakukan. Rumah Sakit TK II Putri Hijau memiliki misi yang harus dipenuhi. Maka dari itu, penting dalam melakukan pengukuran dan peningkatan kinerja agar dapat meningkatkan kinerja rantai pasok rumah sakit khususnya obat dan layanan kepada pasien meningkat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menentukan indikator kinerja yang dapat digunakan untuk pengukuran kinerja pemasok obat dan menentukan urutan pemasok obat. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan model SCOR dan metode AHP guna memudahkan perhitungan. Model SCOR untuk memodelkan dan metode AHP untuk membobotkan perbandinagn berpasangan. Didapatkan bahwa diidentifikasi dari10 KPI berdasarkan referensi menjadi 6 KPI yang digunakan untuk mengukur kinerja pemasok berdasarkan validasi responden untuk mengukur kinerja pemasok dan dari setiap bobot KPI tersebut digunakan untuk menilai pemasok atau KPI dijadikan sebagai kriteria dalam pemilihan pemasok. Sehingga diperoleh urutan pemasok berdasarkan nilai tertinggi merupakan nilai terbaik atau prioritas. Dapat ditarik kesimpulan diantaranya KPI yang digunakan yaitu KPI-01 Ketersediaan Stok oleh Pemasok, KPI-02 Waktu Siklus Transaksi Obat, KPI-03 Kesesuaian Level Quality Control, KPI-04 Tingkat Akurasi Pengiriman Obat, KPI-05 Rasio Penyerahan Obat Tepat Waktu, dan KPI-06 Jumlah Pemenuhan Permintaan dan urutan pemasok yang ada yaitu Pemasok AAM lalu Pemasok PVdan terakhir Pemasok PPG yang masing-masing memiliki nilai bobot berurut yaitu 0.620, 0.226, dan 0.154. Untuk KPI dan Pemasok yang ada memiliki inconsistent ratio kurang dari 0,1 yang mengartikan dapat diterima.