Program Magang Luar Negeri ke Jepang Meningkatkan Nation Branding Jepang Terhadap Indonesia
Abstract
Hubungan kerja sama ketenagakerjaan antara Indonesia-Jepang salah satunya terlihat pada program magang luar negeri ke Jepang yang bertujuan untuk perbaikan kualitas sumber daya manusia yang dapat dilakukan melalui dua jalur yaitu jalur IM Japan dan Non-IM Japan (LPK yang memiliki lisensi sebagai Sending Organization). Sejak program ini disepakati tahun 1993 hingga saat ini, ternyata ditemukan fenomena berupa adanya adaptasi budaya kerja dan etika bisnis Jepang yang dianggap sebagai nilai positif oleh para alumni pemagangan. Sehingga tulisan ini akan membahas mengenai adanya pengaruh program pemagangan ke Jepang dalam meningkatkan nation branding Jepang terhadap Indonesia melalui adaptasi budaya kerja (Ganbaru, 5S & Hourensou) dan etika bisnis (Bushido, Kaizen, Ganbatte Kudashai, Genchi Genbutsu, Keiretsu) masyarakat Jepang yang diadaptasi oleh alumni pemagangan untuk meningkatkan reputasi bangsa Jepang yang dianalisis menggunakan teori Nation Branding oleh Anholt yaitu Nation Brand Hexagon. Mengingat adanya kepentingan Jepang dalam IJEPA dan strategi kebijakan Cool Japan. Tulisan ini dianalisis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang didapatkan dari sumber bacaan sekunder dan primer yaitu internet based research seperti artikel jurnal, buku, proceeding text, website, dan wawancara dan diperoleh hasil penelitan berupa program magang ke Jepang berpengaruh dalam upaya Jepang meningkatkan nation branding terhadap Indonesia berdasarkan 4 aspek yang ada pada nation brand hexagon dan berpengaruh dalam meningkatkan nation branding berupa migrasi, budaya, masyarakat, dan pariwisata.