dc.description.abstract | Meningkatnya dominasi Cina dalam konstelasi dunia internasional membuat
Amerika Serikat merasa bahwa posisinya sebagai negara adidaya terancam. Oleh
karenanya, pada tahun 2018 pemerintah Amerika Serikat menyatakan perang
dagang terhadap Cina dengan membatasi semua aktivitas perdagangan. Setiap
keputusan kebijakan luar negeri Amerika Serikat maupun Cina, akan berimplikasi
kepada kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara atau ASEAN sebagai organisasi
kawasan memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat dan Cina, sehingga akan
hal tersebut, kebijakan non-blok menjadi salah satu jalan dalam menanggapi
permasalahan antara Amerika Serikat dan Cina. Dengan tidakberpihak negara negara ASEAN, menggambarkan bahwa negara-negara ASEAN lebih memilih
untuk berada pada posisi tengah (netral) atau bertahan dengan posisi yang dimiliki
saat ini agar sentralitasnya dapat terjaga, serta keuntungan dari peluang kerja sama
yang diberikan oleh Amerika Serikat dan Cina dapat dirasakan secara bersamaan.
Hedging theory menjadi alat analisis penulis dalam pendukung proses penulisan
penelitian ini untuk melihat tindakan negara-negara ASEAN bersikap netral pada
perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Hedging yang memiliki arti lindung nilai,
dalam hal ini penulis berpegang pada nilai ASEAN yang berada pada “ASEAN
Charter”. | en_US |