Diplomasi Ekonomi Indonesia Terhadap Turkiye Dalam Proses Perumusan Indonesia – Turkiye Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) Tahun 2017 – 2022
Abstract
Meningkatnya hubungan kerja sama antar aktor internasional dalam hal ini negara memberikan peluang pengembangan dan kemajuan yang lebih besar dalam sektor ekonomi, politik, sosial hingga budaya. Kerja sama bilateral terkait free trade area (FTA) menjadi salah satu solusi dalam menjalin hubungan ekonomi yang lebih baik. Indonesia dan Turkiye merupakan dua negara yang memiliki hubungan baik terlebih dalam kerja sama bilateral pada bidang ekonomi. Pada tahun 2017 kedua negara sepakat untuk memanfaatkan sumber daya yang lebih maksimal melalui perumusan Indonesia-Turkiye Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT – CEPA). Dalam kerja sama tersebut kedua negara fokus untuk meningkatkan nilai perdagangan sebesar USD 10 miliar. Dalam proses perundingannya, kedua negara telah melakukan beberapa putaran mulai dari tahun 2017 – 2022. Oleh sebab itu, penulis akan menganalisis bagaimana strategi yang dilakukan Indonesia terhadap Turkiye dalam proses perundingan kerja sama IT – CEPA. Dalam mempertajam analisis yang dilakukan, peneliti menggunakan tiga elemen diplomasi ekonomi yaitu yang pertama political influence and relationship, kedua economic assets and relationship dan ketiga yaitu keterkaitan dengan Lembaga Organisasi Internasional. Untuk membantu dalam menganalisis penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan sumber data sekunder seperti buku, artikel jurnal dan data internet resmi serta menggunakan data primer melalui wawancara. Hasil temuan yang diteliti memberikan informasi terkait kesungguhan Indonesia dalam melanjutkan hubungan kerja sama IT – CEPA dengan Turkiye. Strategi yang dijalankan Indonesia dalam proses perumusan IT – CEPA menunjukan kemajuan yang signifikan. Hal tersebut dapat buktikan dari analisis yang dilakukan penulis melalui teori Diplomasi Ekonomi menurut Bergeijk. Upaya tersebut dilakukan melalui jalur politik, ekonomi hingga keterlibatan organisasi internasional yang menghasilkan keberlanjutan kedua negara untuk melakukan putaran perundingan ke – 5 agar perjanjian IT – CEPA dapat segera terselesaikan.