ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN LNG DARI PLN ARUN BELAWAN DAN PLTMG MENGGUNAKAN METODE TIME SERIES (STUDI KASUS: PT PERTA ARUN GAS)
Abstract
PT Perta Arun Gas merupakan anak perusahaan PT Pertamina Gas yang bergerak di bidang penerimaan, penyimpanan, dan regasifikasi (Receiving & Regasification) produk Liquefied Natural Gas atau LNG. PT Perta Arun Gas selama ini telah berhasil mendistribusikan LNG untuk memenuhi kebutuhan energi bagi industri dan pembangkit listrik di Aceh dan Sumatera Utara, yang mencakup pengoperasian pembangkit listrik berbasis gas alam di beberapa lokasi seperti Arun Belawan, PLTMG 1 dan PLTMG 2. Permintaan LNG diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan kebutuhan energi global, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis peramalan permintaan LNG khususnya PLN Arun Belawan, PLTMG 1 dan 2 menggunakan metode Time Series berdasarkan data historis perusahaan. Data permintaan tersebut adalah jumlah LNG hasil regasifikasi yang dialirkan melalui jaringan perpipaan ke Arun Belawan, PLTMG 1 dan 2 selama 24 bulan ke belakang untuk meramalkan permintaan 3 bulan selanjutnya. Analisis peramalan dilakukan menggunakan 2 metode time series yaitu metode Brown’s Double Exponential Smoothing dengan satu parameter yaitu alpha dan Holt’s Double Exponential Smoothing dengan dua parameter yaitu alpha dan beta. Masing – masing parameter bernilai 0 < alpha dan beta < 1 (atau beta berada di antara 0,1 – 0,9). Sementara perhitungan galat dilakukan dengan metode Mean Average Percentage Error atau MAPE. Berdasarkan perhitungan, parameter terbaik pada Brown’s Double Exponential Smooting diperoleh berdasarkan nilai MAPE terkecil melalui trial and error sebanyak 9 kali dari 0,1 – 0,9, sedangkan pada Holt’s diperoleh melalui trial and error sebanyak 81 kali. Sehingga diperoleh parameter terbaik untuk melakukan peramalan pada Brown’s yaitu alpha = 0,1 dengan nilai MAPE sebesar 0,19304. Sementara itu, parameter terbaik untuk melakukan peramalan pada Holt’s yaitu alpha = 0,9 dan beta = 0,1 dengan nilai MAPE sebesar 0,21238. Nilai MAPE yang diperoleh dari metode Double Exponential Smoothing satu parameter dari Brown’s dengan parameter alpha = 0,1 memiliki nilai MAPE terkecil dibandingkan dengan nilai MAPE yang diperoleh dari metode Double Exponential Smoothing dua parameter dari Holt’s. Maka metode Brown’s Double Exponential Smoothing dengan parameter alpha = 0,1 terpilih sebagai metode peramalan terbaik yang digunakan untuk melakukan peramalan terhadap pengaliran regasifikasi LNG. Peramalan permintaan regasifikasi LNG untuk PLN Arun Belawan dan PLTMG menggunakan metode Brown’s Double Exponential Smoothing dengan parameter alpha = 0,1 untuk 3 periode ke depan yaitu pada periode 25 diperoleh sebesar 4.230.673 MMBTU, periode 26 diperoleh sebesar 4.293.464 MMBTU, dan pada periode 27 diperoleh sebesar 4.356.254 MMBTU.