PENGUKURAN KINERJA PROSES LAST MILE PADA THIRD PARTY LOGISTICS (3PL) UNTUK LINE BALANCING VOLUME MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: Lazada Logistics Indonesia)
Abstract
Lazada Logistics Indonesia merupakan bagian dari Lazada Group yang didirikan pada tahun
2015 dan saat ini dipimpin oleh Phillipe Auberger sebagai CEO. Lazada Logistics Indonesia
berfokus pada sektor layanan jasa distribusi dan perdagangan. Lazada Logistics tidak
memiliki kapasitas armada dan jangkauan area yang memadai untuk mencakup seluruh
wilayah Indonesia dalam mendistribusikan keseluruhan paket. Oleh sebab itu, Lazada
Logistics membutuhkan mitra logistics lain atau Third Party Logistics (3PL) dalam
mendistribusikan paket kepada customer. Pembagian volume atau line balancing volume
berperan penting dalam Tingkat pendapatan 3PL. Sehingga ketentuan line balancing volume
dapat berpengaruh pada kinerja 3PL. Untuk meningkatkan kinerja 3PL maka diusulkan line
balancing volume berdasarkan pengukuran kinerja dengan ketentuan 3PL yang memiliki
kinerja terbaik akan mendapatkan volume yang lebih banyak dibandingkan 3PL lainnya.
Metode yang diusulkan untuk membantu permasalahan alat penilaian dalam pengukuran
kinerja adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini dapat membantu
dalam penentuan nilai bobot dari setiap KPI terpilih dan dapat menguji kekonsistenan data
yang dihasilkan sehingga data dapat dinyatakan valid. Terdapat 7 KPI terpilih, dan KPI yang
memiliki bobot tertinggi yaitu Failed Delivery dengan nilai 0,44. Pengukuran kinerja untuk
line balancing volume terhadap 3PL yang menjadi mitra Lazada Logistics dilakukan sesuai
dengan tahapan metode Analytical Hierarchy Process yang dimulai dengan decomposition
sampai logical consistency lalu dilanjutkan dengan proses normalisasi. Berdasarkan hasil
pengukuran kinerja, rekomendasi line balancing volume adalah penambahan volume kepada
3PL X dan pengurangan volume kepada 3PL Y.