ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DWELLING TIME DOMESTIK MENGGUNAKAN MODEL DEFINE, MEASURE, ANALYZE, AND IMPROVE (STUDI KASUS: TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG)

Abstract

Penelitian ini berkaitan dengan masalah lamanya dwelling time domestik di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). Lamanya dwelling time di pelabuhan akan menghambat kelancaran arus barang yang berdampak pada tingginya biaya logistik dan menurunnya daya saing. Pada penelitian ini, digunakan model Define, Measure, Analyze, and Improve dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab lamanya dwelling time domestik di TPKS dan pemberian usulan perbaikan guna mengoptimalkan dwelling time domestik di TPKS. Berdasarkan analisis, terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab yaitu faktor internal, eksternal, dan alam, ditemukan bahwa faktor eksternal menjadi yang paling berpengaruh dengan ketidaktersediaan warehouse pengguna jasa dan barang yang belum waktunya untuk produksi sebagai penyebab utama. Hasil analisis menunjukkan adanya tiga Critical to Process, yaitu kurang handalnya alat bongkar muat, pengguna jasa yang sengaja menumpuk barang di Container Yard (CY) TPKS, dan keterlambatan pengguna jasa dalam pengurusan dokumen. Ditemukan 38.541 kali terjadi lamanya dwelling time domestik dari 263.345 kali proses. Pada tahun 2019, didapatkan nilai DPMO sebesar 73.173 dengan level sigma 2,95, pada tahun 2020 didapatkan nilai DPMO sebesar 58.825 dengan level sigma 3,06, pada tahun 2021 didapatkan nilai DPMO sebesar 54.262 dengan level sigma 3,10, dan pada tahun 2022 didapatkan nilai DPMO sebesar 45.452 dengan level sigma 3,19. Pada tahap improve diberikan usulan perbaikan yang dilakukan dengan brainstorming bersama divisi Perencanaan dan Pengendalian Operasi TPKS, usulan perbaikan pada faktor internal yaitu melakukan pelebaran pada CY domestik dan perataan permukaan untuk memungkinkan penggunaan Rubber Tyred Gantry (RTG), pembuatan inovasi job order online anytime can create the job, dan terus meningkatkan kinerja tim IT dengan cara mengadakan sosialisasi atau pelatihan rutin terkait peningkatan keamanan sistem. Pada faktor eksternal, diberikan usulan perbaikan berupa penaikan tarif penumpukan secara signifikan, pemberlakukan tarif progresif bagi para pengguna jasa, dan pemberian edukasi kepada pengguna jasa mengenai alur dan SOP dalam pengurusan dokumen domestik.