• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • CHEMICAL ENGINEERING (TEKNIK KIMIA)
    • STUDENTS PAPER (CE)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • CHEMICAL ENGINEERING (TEKNIK KIMIA)
    • STUDENTS PAPER (CE)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PRARANCANGAN PABRIK MARINE COLLAGEN DARI IKAN IKAN SELAR (Selaroides leptolepis) BERKAPASITAS 28 TON/TAHUN

    Thumbnail
    View/Open
    Laporan DPK Kelompok 15.pdf (6.533Mb)
    PEFD Kelompok 15.pdf (778.5Kb)
    Date
    2024-02-22
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Marrine collagen merupakan salah satu tipe kolagen yang berasal dari peptida kolagen hayati lautan seperti kulit ikan, dimana biasanya kolagen berasal dari kulit babi atau sapi. Salah satu ikan yang paling banyak ditemukan pada wilayah Indonesia adalah ikan selar (Selaroider leptolepis). Oleh karena itu kulit ikan selar menjadi pilihan bahan baku untuk pabrik ini. Kebutuhan impor yang cukup besar sebanyak 13.317 ton di 2026 menjadi latar belakang pabrik ini dibangun dengan kapasitas 28 ton/ tahun. Dalam perhitungannya kebutuhan kulit ikan selar yang digunakan pabrik marine collagen dalam setahun adalah 3.909,7744 ton. Pabrik dalam setahun memiliki 672 batch yang dimana dapat menghasilkan produk kolagen sebesar 42,0826 ton/batch. Pabrik ini dipimpin oleh 1 direktur utama yang dibantu oleh kepala pabrik dan sekretaris. Kepala pabrik membawahi kepala divisi dan kepala divisi membawahi karyawan. Total karyawan pada di pabrik ini adalah 109 orang dengan sistem kerja 3 shift. Inti proses dari pabrik ini adalah proteinsasi, demineralisasi, ekstraksi, dan pengeringan. Proses awal yang dilakukan adalah pemisahan kulit ikan selar, pembersihan dan pada proses proteinsasi kulit ikan akan di tambahkan NaOH dengan tujuan mengikat protein. Proses demineraslisasi adalah proses dimana mineral dalam kolagen di hilangkan dengan cara menambahkan EDTA. Proses ekstraksi adalah proses dimana terjadi pemisahan kolagen dengan cara ekstraksi, proses ini menggunakan larutan CH3COOH dan enzim pepsin. Proses salt treatment adalah proses pengendapan kolagen dengan garam NaCl setelah itu kolagen akan dibilas dengan air, lalu pada proses freeze dryer cairan kolagen akan di keringkan sehingga menjadi bubuk. Alat yang digunakan pada proses ini adalah washing tank, shredder, settling tank, centrifuge, extractor, dan freeze dryer. Sedangkan untuk analisa ekonomi. Total fixed capital investment yang didapat Rp76.782.524.421,33 dan total production cost sebesar Rp121.417.926.543,35. Berdasarkan evaluasi ekonomi, didapatkan nilai Return on Invenstment (ROI_B) sebelum pajak sebesar -56,62% dan (ROI_A) sesudah pajak sebesar -39,65%. Payout Time (POT_B) sebelum pajak selama 1,8 tahun dan (POT_A) sesudah pajak selama 2,5 tahun. Break Even Point (BEP) didapatkan -23,27% dan Shut Down Point didapatkan -16,36%. Dapat disimpulkan bahwa pabrik marine collagen layak untuk investasikan karena memiliki IRR>MARR.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11027
    Collections
    • STUDENTS PAPER (CE)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV