dc.description.abstract | Produksi polycarbonate memiliki 2 cara yaitu fosgen dan non-fosgen. Produksi
polycarbonate dengan metode non-fosgen menggunakan karbon dioksida dan etilena oksida
dengan beberapa tahapan yaitu pembentukan etilena karbonat, pembentukan dimetil
karbonat, pembentukan difenil karbonat (pembentukan monomer) dan pembentukan
polycarbonate. Pada proses pembentukan etilena karbonat yaitu terjadi karena adanya reaksi
antara karbon dioksida dan etilena oksida menjadi etilena karbonat. Lalu pembentukan
dimetil karbonat dan etilena glikol terjadi karena reaksi etilena karbonat dan metanol.
Pembentukan difenil karbonat terjadi karena pemecahan metilfenil karbonat (MPC) dari
reaksi dimetil karbonat dengan fenol. Untuk pembentukan polikarbonat terjadi karena reaksi
difenil karbonat dengan bisfenol a dan terbentuklah polikarbonat cairan dengan viskositas
yang tinggi dan dilakukan pembentukan polikarbonat dengan extruder untuk membuat
polikarbonat menjadi pelet (padatan). Pada produksi polycarbonate menggunakan karbon
dioksida memiliki tingkat puritas tinggi terhadap polycarbonate yang dihasilkan (high
purity). Produk utama yang dihasilkan yaitu polikarbonat sebanyak 50.000 ton/tahun dan
produk samping yang dihasilkan yaitu etilena glikol 175.887 ton/tahun. Lokasi pabrik di
dirikan di Kawasan Industri Cilegon, Banten dengan jumlah sumber daya manusia (pekerja)
216 orang. Modal tetap pabrik memerlukan sebesar Rp5.464.153.699.302. Setelah dilakukan
analisis ekonomi, didapatkan nilai ROI setelah pajak sebesar 149,79% dan nilai POT setelah
pajak 0,668 tahun atau sekitar 8 bulan dengan level risiko tinggi. Didapatkan juga nilai BEP
sebesar 3,77% dengan nilai SDP sebesar 3,57%. Melalui analisis ekonomi, juga didapatkan
nilai IRR sebesar 19,25% dengan nilai MARR 3,25%. Berdasarkan data yang didapat, pabrik
polikarbonat dengan kapasitas 50.000 ton/tahun layak untuk dikaji dan dipertimbangkan
secara lanjut.
Kata Kunci : Polikarbonat, Non fosgen, Karbon Dioksida, Etilena Glikol, Etilena Oksida. | en_US |