dc.description.abstract | Industri migas merupakan salah satu industri dengan risiko kecelakaan yang sangat tinggi. Adanya risiko bahaya dari sebuah insiden seperti fire and explosion dari suatu instrumen atau alat dapat menimbulkan dampak terhadap kerusakan aset perusahaan. Salah satu alat yang biasa digunakan dalam dunia minyak dan gas adalah flare. Flare merupakan salah satu sistem penting dalam industri minyak dan gas untuk membakar gas sisa dengan aman dan efisien. Namun, operasi flare juga menimbulkan beberapa risiko lingkungan dan keamanan, seperti dispersi gas berbahaya dan radiasi termal. Oleh karena itu, analisis dispersi gas dan radiasi termal pada flare menjadi sangat penting dalam memastikan keamanan dan keberlanjutan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dispersion dan thermal radiation yang dihasilkan dari flare di Area Bekapai Development Project (MWPBG) PT Pertamina Hulu Mahakam pada fase PRE FEED. Metode simulasi yang digunakan adalah menggunakan perangkat lunak DNV PHAST. Hasil analisis menunjukkan bahwa dispersion dan thermal radiation dari flare ini masih berada dalam batas yang dapat diterima berdasarkan standar keselamatan industri yang berlaku. Sehingga radiasi yang ditimbulkan tidak berdampak pada flatform MWPBG dengan skema dispersi 100% LFL dan radiasi 4,7 kW/m2. Meskipun demikian, beberapa skenario simulasi sensitivitas telah dijalankan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dispersi dan radiasi termal. Berdasarkan hasil tersebut, semua pekerja dapat bekerja di seluruh area reseptor poin. Namun, Ketika terjadi situasi darurat yang terjadi pada flare MWPBG, setiap personel harus segera menuju zona aman dengan jarak 25 meter dari flare stack dengan elevasi 5 meter dari upper deck. Dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai zona aman adalah 18,75 detik dengan kecepatan evakuasi 1,4 m/s. | en_US |