Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pelarut dan Rasio Pelarut terhadap Hasil Ekstraksi Senyawa Asiatikosida dari Daun Pegagan (Centella asiatica) dengan Metode Ultrasound Asissted-Extraction (UAE)

Abstract

Daun pegagan adalah tumbuhan herbal yang dapat tumbuh di Indonesia maupun di negara tropis lainnya. Daun pegagan mengandung senyawa Triterpenoid. Senyawa triterpenoid adalah senyawa kimia yang termasuk ke dalam kelas triterpena. Terdiri dari isoprene dan mempunyai kerangka siklik lima cincin karbon (pentasiklik). Senyawa turunan triterpenoid yaitu asiatikosida, madekosida, asam asiatik, dan asam madekasik yang bermanfaat untuk memberikan efek penenang dan pembaruan pembuluh darah sehingga mampu meningkatkan aliran darah ke otak. Pada penelitian ini, daun pegagan diekstraksi menggunakan metode Ultrasound Asissted-Extraction (UAE) dengan pelarut etanol 50%, 70%, 100% serta rasio massa 1:40; 1:50; dan 1:60 pada suhu operasi 36oC selama 32 menit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui yield dan kadar asiatikosida pada perbedaan konsentrasi etanol serta rasio massa dan pelarut. Hasil penelitian menggunakan spektra Fourier Transform Infrared (FTIR) memperlihatkan adanya gugus-gugus fungsi asiatikosida pada semua sampel. Yield tertinggi yang didapatkan yaitu 10,06% pada etanol 50% dengan rasio 1:60 dan kadar tertinggi yang didapatkan 0,8964 mg/g daun pegagan pada etanol 70% dengan rasio 1:50. Terbukti bahwa metode yang lebih modern mampu menghasilkan ekstrak yang lebih tinggi dan kadar asiatikosida yang lebih baik dengan waktu yang singkat.