| dc.description.abstract | Peningkatan penggunaan teknologi di Indonesia telah memicu kenaikan signifikan dalam kasus kejahatan siber, menimbulkan kekhawatiran serius bagi pemerintah. Fokus utama pemerintah adalah menjamin keamanan siber dan memastikan warga negara Indonesia dapat mengadopsi teknologi tanpa risiko kejahatan. Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia dan Cina telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan siber dan teknologi. Inisiatif ini, yang diwakili oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Indonesia, mencakup langkah-langkah lanjutan untuk implementasi MoU. Penelitian ini secara khusus memperhatikan peningkatan kapasitas dan Capacity Building sebagai sarana mencapai keamanan siber yang efektif. Implementasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) melibatkan pelatihan intensif dan pendidikan tinggi dalam bidang keamanan siber, meningkatkan keterampilan tenaga kerja yang diperlukan untuk melawan ancaman siber. Selain itu, upaya information sharing diarahkan untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Cina dalam pertukaran intelijen siber yang cepat dan efisien. Ini melibatkan pembentukan mekanisme komunikasi yang lebih baik antara kedua negara, termasuk pertukaran data dan analisis keamanan yang relevan. Pemaparan implementasi infrastruktur kritis berfokus pada perlindungan dan pemantauan sistem-sistem vital yang rentan terhadap serangan siber. Data primer yang diperoleh melalui kerja sama ini memberikan wawasan yang berharga untuk mengidentifikasi celah keamanan dan memperkuat pertahanan terhadap ancaman siber terkini. Dengan demikian, langkah-langkah lanjutan dari MoU antara Indonesia dan Cina menciptakan fondasi yang kokoh untuk meningkatkan keamanan siber melalui pengembangan SDM, information sharing, dan perlindungan infrastruktur kritis. | en_US |
