dc.description.abstract | Pembangunan sektor industri Indonesia tidak diiringi dengan Pembangunan sektor pertanian. Situasi ini memaksa pemerintah untuk melakukan impor bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan warganya. Penerapan metode urban farming seperti budidaya tanaman menggunakan metode aeroponik diharapkan mampu mengatasi masalah kemandirian pangan. Keunggulan Teknik budidaya aeroponik yaitu tidak memerlukan pestisida, menurunkan penggunaan air sebesar 95%, menghemat penggunaan pupuk sebesar 60%, dan meningkatkan hasil panen hingga 45-75% dibandingkan dengan teknik budidaya konvensional. Sistem pemantauan pertumbuhan tanaman menggunakan metode image processing. Parameter yang diamati yaitu suhu, kelembapan, intensitas cahaya, berat tanaman, jumlah daun, dan tinggi tanaman. Sensor suhu dan kelembapan menggunakan sensor DHT22, sensor intensitas cahaya menggunakan sensor BH1750 dan sensor berat menggunakan sensor load cell 5kg. Alat yang digunakan untuk pemantauan tanaman dengan image processing adalah kamera webcam. Aktuator pada wadah yaitu ultrasonic mist maker untuk pemberian nutrisi, kipas mini untuk menaikkan kabut, peltier set untuk mengatur suhu dalam wadah aeroponik, serta modul LED WS2812B untuk pencahayaan yang membantu proses fotosintesis tanaman. Semua parameter yang diukur dapat dipantau melalui platform Blynk-IoT. Dalam bekerjanya sistem aeroponik ini diletakkan pada luar ruangan. Ketika pagi hari, sistem aeroponik diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari. Ketika siang hari, sistem aeroponik kembali diletakkan pada tempat yang teduh. Sistem dapat mempertahankan suhu untuk tetap berada pada rentang 18-32℃ , rentang suhu yang optimal untuk tanaman timun. Sistem dapat menjaga kelembapan untuk tetap diatas 75%. Sistem pemantauan pertumbuhan tanaman dapat menghitung jumlah daun pada tanaman, tinggi tanaman, dan bercak kekuningan pada daun tanaman. | en_US |