PARADIPLOMASI PROVINSI PAPUA DALAM MENGOPTIMALKAN PERDAGANGAN IKAN TUNA KE PAPUA NEW GUINEA
Abstract
Papua dan Papua New Guinea memiliki kedekatan geografis yang dapat menjadi peluang besar dalam menjalin kerja sama perdagangan sumber daya alam, terutama ikan tuna. Kerja sama perdagangan ikan tuna antara kedua negara meningkat secara signifikan dalam periode 2019-2021, dan ekspor ikan tuna dapat menjadi pendorong utama bagi keterlibatan ekonomi dan meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara. Dalam hal ini, optimalisasi perdagangan ikan tuna dapat meningkatkan kerja sama bilateral di bidang perikanan dan perdagangan sehingga memperkuat hubungan kedua negara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskursus analisis dengan pendekatan teori paradiplomasi untuk menganalisis potensi kerja sama perdagangan ikan tuna antara Papua dan Papua New Guinea. Data yang digunakan diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Badan Pusat Statistik, laporan Komisi Perikanan Pasifik, dan Papua New Guinea National Fisheries Authority. Hasilnya menunjukkan bahwa meningkatnya perdagangan ikan tuna dari Papua ke Papua New Guinea dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Papua yang bergerak di sektor perikanan serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat Papua sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Dengan demikian, optimalisasi perdagangan ikan tuna dari Papua ke Papua New Guinea dapat memberikan dampak positif bagi kedua negara dan dapat meningkatkan kerja sama bilateral di bidang perikanan dan perdagangan.