dc.description.abstract | Penelitian ini membahas tentang implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada proses pengolahan air di PDAM Tirta Asasta untuk menganalisis dampak lingkungan yang terjadi pada unit intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, disinfeksi dan reservoir. Kemudian, memberikan rekomendasi perbaikan terhadap unit yang menghasilkan setidaknya dua dampak lingkungan terbesar. Pengolahan data dilakukan menggunakan software Open LCA dengan metode IMPACT 2002+ yang menghasilkan dampak lingkungan pada unit koagulasi berupa global warming sebesar 39587 kg CO2 eq dan ozone layer depletion sebesar 0,0115 kg CFC-11 eq. Kemudian, pada unit sedimentasi menghasilkan dampak lingkungan berupa aquatic ecotoxicity sebesar 0,0072 kg TEG water, aquatic eutrophication sebesar 7,68×10-7 kg PO4, carsinogens sebesar 9,31×10-14 kg C2H3Cl eq, global warming sebesar 43327 kg CO2 eq, ozone layer depletion sebesar 0,011 kg CFC-11 eq dan terrestrial ecotoxicity sebesar 5,33×10-13 kg TEG soil. Selanjutnya, dilakukan perhitungan prioritas dampak yang dianalisis melalui proses normalisasi dan pembobotan. Unit koagulasi menghasilkan dampak global warming 38,25% dan ozone layer depletion 32,04%. Kemudian, unit sedimentasi menghasilkan dampak aquatic ecotoxicity 99,97%, aquatic eutrophication 90,87%, carsinogens 40%, dan terrestrial ecotoxicity 99,97%. Rekomendasi upaya pada unit koagulasi, dapat dilakukan penggunaan solar PV sebagai pengganti sumber energi dan melakukan perhitungan terhadap dosis koagulan dengan menggunakan metode jar test secara rutin. Kemudian, pada unit sedimentasi dapat dilakukan pengolahan lumpur dengan cara sludge dewatering melalui unit belt filter press dan/atau anaerobic digestion melakukan pengelolaan limbah B3 (lumpur alum) melalui kerjasama dengan pihak ketiga atau melakukan pengolahan limbah B3 dengan cara bioremediasi, optimasi teknologi pengolahan air dan perbaikan kondisi operasional pada jaringan. | en_US |