UPAYA UNITED NATIONS INTERNATIONAL CHILDREN’S EMERGENCY FUND (UNICEF) MELALUI PROGRAM NO LOST GENERATION DALAM MEMBERANTAS KASUS TENTARA ANAK DI SURIAH TAHUN 2019-2021
Abstract
Konflik Suriah yang terjadi pada Maret 2011 telah menimbulkan banyak korban, termasuk anak-anak yang kemudian terjun menjadi bagian dari angkatan bersenjata sebagai tentara. Sejak dimulainya konflik anak-anak telah direkrut sebagai tentara anak, namun jumlah secara spesifik baru diverifikasi PBB di awal tahun 2015 sebanyak 362 anak. Perekrutan tentara anak mengalami peningkatan di tahun 2019 hingga 2021, lonjakan di tahun 2021 meningkat cukup drastis dengan selisih 483 anak dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran atas jumlah generasi anak di Suriah jumlahnya akan terus mengalami penurunan tiap tahunnya. Hingga kemudian UNICEF membentuk No Lost Generation (NLG) sebagai program kerja yang dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan tentara anak yang terjadi di Suriah. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya dari UNICEF melalui program kerja NLG pada tahun 2019 hingga 2021 dalam memberantas kasus tentara anak Suriah dengan menggunakan Konsep Human Security dengan sub-bagian Personal Security. Dalam melakukan penelitian ini, memanfaatkan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data document and internet-based research, salah satu sumber kredibel yang penulis gunakan dan menjadi sumber data primer berasal dari website resmi NLG. Hasil analisa ditunjukkan bahwa telah memberikan tiga upaya untuk memberantas kasus tentara anak dengan mengupayakan dalam hal pendidikan, perlindungan anak, remaja dan pemuda. Salah satunya upaya terlihat pada Juni 2019 dalam Action Plan, Syrian Democratic Forces (SDF) secara kooperatif melakukan kerja sama dalam mengurangi perekrutan tentara anak di bawah 18 tahun.