Analisis Dampak Lingkungan Pada Makanan Kantin di Universitas Pertamina dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA)
Abstract
Penelitian ini membahas tentang penerapan Life Cycle Assessment (LCA) pada olahan makanan di kantin Universitas Pertamina sebagai salah satu program pendukung dalam menciptakan program green campus dan berpatisipasi dalam program pemerintah yaitu menurunkan kadar emisi karbondioksida adapun maksud dari penelitian ini dengan tujuan dapat menentukan data input dan data output yang sesuai dengan objek penelitian yang diinginkan, menganalisis besar emisi karbondioksida yang dihasilkan, menentukan dampak lingkungan yang terjadi dari ketiga proses pembuatan makanan terpilih menggunakan software SimaPro 9.5.0.1, dan merekomendasikan berupa edukasi dan solusi yang tepat terhadap penjual dan pihak civitas akademika Universitas Pertamina. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dikarenakan dalam pengambilan datanya membutuhkan data primer dan data sekunder serta observasi wawancara langsung kepada pihak terkait. Analisis dampak lingkungan yang dilakukan melalui software SimaPro 9.5.0.1 menggunakan metode EPD (2018) V1. 04 yang mana menunjukkan hasil secara keseluruhan bahwa dari ketiga makanan yang diuji (siomay, dimsum, dan ayam geprek) dapat menyebabkan penipisan abiotik, kelangkaan air, pemanasan global, penipisan lapisan ozon, eutrofikasi, asidifikasi dan human toxicity. Upaya yang dapat dilakukan adalah mendahulukan penggunaan bahan baku yang tersedia jaraknya lebih dekat dengan rumah produksi, tidak melakukan pembuangan sampah langsung pada saluran air, dan mengoptimalisasikan penggunaan air yang bersumber dari air penampungan air hujan serta mulai beralih dari penggunaan LPG ke DME yang terbukti dapat melepas karbon lebih sedikit dibandingkan LPG. Selain itu pihak kampus dapat menciptakan program yang berkolaborasi dengan organisasi kemahasiswaan berupa seminar umum berbasis edukasi dengan tema menjadi smart consumer di era digital, mengadakan kegiatan pemilihan duta lingkungan secara berkala yang dipadu padankan dengan pembuatan konten menarik di sosial media dan memberikan skala rank untuk kedai penjual yang dinyatakan produk ramah lingkungan dan bentuk implementasi nya dengan membuat aplikasi terkait sehingga ada peninjauan member untuk mendapatkan point dan konsumen bisa mendapatkan keuntungan baik itu dari segi materi maupun non-materi, selain itu pihak kampus dapat mulai menerapkannya A.S.A.P (Automatic Sedot Asap Polusi) di dalam ruangan kantin sehingga mengurangi kadar polusi di dalam ruangan.