STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN METODE INJEKSI MICROBIALLY INDUCED CALCITE PRECIPITATION BERDASARKAN WAKTU, PROPORSI HASIL SEMENTASI, DAN PENINGKATAN KUAT GESER TANAH
Abstract
Tanah pasir atau tanah non kohesif memiliki sifat antar butiran yang lepas (loose) dan tidak memiliki daya ikat antar partikel. Tanah pasir yang bersifat lepas memiliki nilai kuat geser yang relatif rendah. Hal ini menyebabkan tanah tidak mampu untuk menahan beban yang ada diatasnya Salah satu upaya perbaikan tanah yang bisa dilakukan agar tanah berubah menjadi padat adalah dengan melakukan proses biosementasi menggunakan metode Microbial Induced Calcite Precipitation (MICP). MICP dilakukan dengan menginjeksikan bakteri dan reagen sementasi ke dalam tanah. Namun, dalam proses penginjeksian sering kali terjadi blocking. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan kajian mengenai perbandingan berbagai strategi injeksi bakteri yang ditinjau dari efisiensi waktu sementasi, proporsi hasil sementasi serta perbandingan kuat geser tanah sebelum dan setelah mengalami sementasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui keefektifan dari masing-masing metode injeksi. Metode yang diaplikasikan meliputi direct mixing, stage injection, dan stage injection modification. Proses injeksi dilakukan pada skala syringe 120 ml dengan diameter 35,3 mm dan tinggi 132 mm. Jenis bakteri, konsentrasi bakteri, ukuran partikel tanah, suhu, dan jenis reagen sementasi yang diinjeksikan dibuat sama. Hasilnya menunjukkan bahwa metode stage injection modification membutuhkan waktu yang paling singkat untuk melakukan proses injeksi, yaitu selama 384-600 jam. Selain itu, metode inipun menghasilkan proporsi hasil sementasi paling banyak, yaitu sebesar 57,509%. Sementara itu, metode direct mixing merupakan metode yang menghasilkan kenaikan internal friction angle paling besar, yaitu sebesar 42,978°. Jadi dapat disimpulkan, bahwa untuk memenuhi ketiga parameter tersebut sulit dilakukan hanya dengan mengaplikasikan salah satu metode injeksi.
Kata kunci : metode, injeksi, bakteri, reagen, dan sementasi.