dc.description.abstract | Penggunaan beton dalam dunia konstruksi pada umumnya terdapat dua metode yaitu cast in situ dan precast, akan tetapi untuk menyesuaikan pekerjaan di konstruksi terdapat metode yang memungkinkan beton terpapar lingkungan pada usia dini. Lingkungan asam agresif yang mengandung ion sulfat dapat mempengaruhi proses reaksi kimia yang terjadi pada awal pembuatan beton. Kalsium hidroksida hasil dari proses reaksi hidrasi beton juga dapat beraksi dengan sulfat yang menghasilkan senyawa ettringite berlebihan yang dapat membuat beton terdegradasi. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak degradasi akibat lingkungan asam agresif dapat dengan cara memanfaatkan silika aktif yang terdapat pada fly ash untuk bereaksi dengan kalsium hidroksida. Reaksi kalsium hidroksida dengan silika aktif, menghasilkan senyawa CSH yang dapat mengisi pori – pori beton dan menambah perekat pada beton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan asam agresif terhadap laju hidrasi beton dan peran fly ash untuk mereduksi degradasi beton akibat lingkungan asam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa eksperimen dengan tiga pengujian yaitu; pengujian absorpsi, pengujian shrinkage, dan pengujian kuat tekan. Hasil dari penelitian ini adalah ion sulfat dapat mempercepat hidrasi beton berdasarkan nilai kuat tekan perendaman asam yang lebih tinggi dari pada perendaman air normal pada setiap variasi substitusi fly ash. Substitusi fly ash persentase 25% merupakan nilai optimum untuk mereduksi degradasi beton akibat lingkungan asam agresif dengan nilai kuat tekan umur 48 hari sebesar 38,995 MPa, nilai absorpsi umur 48 hari sebesar 7,73%. | en_US |