ANALISIS GEOPOLITIK ENERGI DALAM KEBIJAKAN PEMBATALAN RUSIA PADA KERJA SAMA LIQUEFIED NATURAL GAS (LNG) SOUTH STREAM UNI EROPA
Abstract
Perselisihan semakin meningkat antara Negara Federasi Rusia dan Uni Eropa,
tepatnya di dalam pembangunan Proyek Liquefied Natural Gas (LNG) South
Stream yang terjadi pada tahun 2014. Sebagai tindakan dari krisis tersebut, Negara
Federasi Rusia mengeluarkan kebijakan luar negeri untuk membatalkan kerja sama
Proyek LNG South Stream kepada Uni Eropa dan tidak menyetujui kesepakatan
yang sesuai dengan Third Energy Package, khususnya Uni Eropa menganggap
Negara Federasi Rusia dalam mengelola sumber daya alam bersifat monopoli.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis geopolitik energi yang dijadikan
pertimbangan Rusia menarik diri dari kerja sama untuk membatalkan proyek LNG
sebagai kebijakan luar negeri yang digunakan pada krisis tersebut. Di dalam
penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
kerangka pemikiran yang melibatkan konsep Geopolitik Energi dan teori Kebijakan
Luar Negeri. Pada akhir penelitian, peneliti mendapati bahwa walaupun Negara
Federasi Rusia mengeluarkan tindakan dalam bentuk kebijakan luar negeri yaitu
pembatalan proyek tersebut, namun tindakan ini mengacu pada kepentingan
terhadap energi di Kawasan Eropa dengan memanfaatkan pembangunan jalur pipa
gas alam lainnya seperti Turk Stream. Pada dasarnya Uni Eropa memiliki peran
strategis pada kegiatan ekspor gas alam Rusia terkait dengan cadangan gas alam
yang melimpah dan letak geografis. Kepentingan untuk memperluas kekuasaan dan
keamanan sumber daya di dalam Pemerintahan Vladimir Putin masih berlanjut
dalam memanfaatkan sumber energi dengan jalur pipa gas alam sebagai rencana
jangka panjang dimaksudkan agar tidak adanya ekspor pasar gas alam non-Rusia
masuk ke Kawasan Eropa