dc.date.accessioned | 2020-02-18T09:32:12Z | |
dc.date.available | 2020-02-18T09:32:12Z | |
dc.date.issued | 2020-02-18 | |
dc.identifier.citation | APA 6TH EDITION | en_US |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/1141 | |
dc.description | Tugas Akhir Program Sudi Hubungan Internasional | en_US |
dc.description.abstract | Klaim teritorial Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan merupakan hal yang mengundang konflik benturan kepentingan. Aktor-aktor yang memiliki kepentingan terhadap Laut Tiongkok Selatan menyatakan bahwa klaim tersebut merupakan hal yang ilegal. Salah satunya adalah Amerika Serikat yang menentang klaim Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan. Hal ini dilakukan dengan melakukan operasi kebebasan bernavigasi di sekitar Kepuluan Paracel, Spartly, dan Woody. Hal ini dilakukan oleh Amerika Serikat demi mengamankan kepentingannya yang terkait dengan Laut Tiongkok Selatan. Laut Tiongkok Selatan merupakan perairan strategis bagi Amerika Serikat. Tiongkok dalam hal tersebut menerapkan konsep keamanan maritim untuk mendefinisikan ancaman yang ada. Konsep keamanan maritim juga digunakan untuk menjelaskan upaya Tiongkok dalam menghadapi ancaman tersebut. Upaya tersebut diilihat sebagai bentuk dari perimbangan kekuatan yang terjadi antara Tiongkok dan Amerika Serikat menggunakan instrumen Hardpower berupa Anti Surface Warfare. Anti Surface Warfare digunakan sebagai antidote dari kapal permukaan. Dalam kasus Laut Tiongkok Selatan, Anti Surface Warfare yang dimiliki oleh Tiongkok termasuk kedalam kategori efektif untuk menangkal kapal permukaan yang dimiliki oleh Amerika Serikat. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | ANALISIS PERIMBANGAN ANTI SURFACE WARFARE TIONGKOK DAN AMERIKA SERIKAT DI LAUT TIONGKOK SELATAN 2015-2017 | en_US |