ANALISIS STABILITAS LERENG DAN PERANCANGAN DAYA DUKUNG FONDASI TIANG PANCANG PADA DERMAGA TERHADAP BEBAN STATIK DAN GEMPA
Abstract
Perancangan ini membahas terkait analisis stabilitas lereng dan desain fondasi tiang pancang pada dermaga di Desa Klayas, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Dermaga ini berada di atas lereng curam pada kawasan seismik aktif dengan frekuensi gempa yang cukup besar sehingga beban gempa perlu dipertimbangkan dalam perancangannya. Tujuan dilakukannya perancangan ini adalah untuk menentukan stabilitas lereng pada dermaga terhadap beban statik dan gempa, untuk menentukan daya dukung fondasi secara aksial yang memenuhi angka keamanan, untuk menentukan daya dukung fondasi secara lateral yang menerima beban struktur, dan untuk menentukan pengaruh beban dorongan lereng ketika gempa terhadap defleksi tiang fondasi. Dalam perancangan ini, digunakan pendekatan secara numerik menggunakan program Plaxis 2D dalam menganalisis stabilitas lereng serta pemodelan struktur tiang saat menerima dorongan tanah akibat gempa, selain itu digunakan juga program LPile untuk merancang daya dukung lateral tiang pancang dengan pendekatan p-y curve, kemudian juga dalam perancangan daya dukung aksial tiang, digunakan metode Meyerhof (1976) untuk menentukan daya dukung ujung tiang (Qp) dan metode Alpha (𝛼) untuk menentukan tahanan friksi dari tiang (Qs). Hasilnya didapatkan bahwa angka keamanan lereng sebelum dilakukannya konstruksi cenderung lebih rendah dibandingkan kondisi saat setelah dilakukan pengerukkan, dan kemudian angka keamanan tersebut cenderung kembali turun akibat diaplikasikannya beban gempa. Selain itu didapati pula bahwa semakin dalam tiang dipancang, maka nilai daya dukung aksial semakin meningkat akibat tingginya nilai tahanan friksi yang diperoleh tiang seperti yang terjadi pada tiang A dengan gaya aksial rata-rata 413,406 ton. Kemudian dihasilkan bahwa tiang I cenderung memiliki gaya lateral ultimate yang paling tinggi diantara tiang lainnya akibat diameternya yang mencapai 1118 mm, hal ini dilakukan untuk mengakomodasi gaya lateral operasionalnya yang mencapai 119 kN. Setelah dilakukan peninjauan saat deformasi lateral sebesar 25 mm, didapati gaya lateral rata-rata tiang I adalah sebesar 140,83 kN. Analisis dorongan tanah terhadap tiang menunjukkan bahwa kenaikan nilai defleksi akibat penambahan beban lateral gempa tergolong cukup signifikan dengan rata-rata 27 mm. Maka dapat dinyatakan bahwa beban gempa memberikan pengaruh besar akan adanya perubahan deformasi lateral ekstrem pada tiang.