Analisis Penerapan ISO 31000:2018 Sistem Manajemen Risiko (Studi Kasus: Proyek Jalan Tol Cinere Jagorawi Seksi III).
Abstract
Kondisi ekonomi dunia saat ini tengah menjadi sorotan setelah dilanda oleh badai krisis di eropa, Hal ini pasti akan sedikit – banyak memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan dibutuhkannya lebih banyak Jalan tol yang dapat menghubungkan daerah daerah yang bisa berpotensi mempercepat distribusi barang maka pemerintah juga melakukan banyak proyek pembangunan infrastruktur jalan tol. Menurut ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dikutip dari pernyataan Khrisna Suryato pribadi pada acara HSE awards tahun 2022, pada kurun waktu 2017 sampai 2022 terdapat 48 kasus kecelakaan kontruksi di Indonesia dimana paling besar terjadi pada proyek konstruksi Jalan tol yang memiliki 22 kasus diikuti konstruksi gedung 9 kasus, pembanguunan LRT 3 kasus, Kereta api 7 kasus, Jembatan 5 kasus, tanggul 1 kasus, bendungan 2 kasus, dan lain- lain 1 kasus (Hilda B, 2022). Dengan melakukan manajemen risiko diharapkan akan mengurangi dampak buruk dalam proses pengerjaan pembangunan dan meminimalisir kerugian terhadap biaya, waktu dan kualitas pekerjaan. Dimana ISO 31000:2018 merupakan penyederhanaan dari ISO 31000:2009 yang bertujuan untuk memberikan panduan yang lebih ringkas kepada perusahaan untuk mencegak terjadinya risiko dan juga untuk membantu pengambilan keputusan terhadap apa yang harus dilakukan.