dc.description.abstract | Jalan sebagai infrastruktur transportasi penting untuk hubungan ekonomi, sosial, dan budaya
di Indonesia. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Jawa Barat meningkatkan risiko
kerusakan jalan dan ketidaknyamanan dalam berkendara. Kendaraan berat dan kurangnya
pemeliharaan drainase juga berkontribusi pada kerusakan jalan. Survei kondisi jalan di Jawa
Barat menunjukkan sebagian besar dalam kondisi sedang atau rusak. Ruas jalan Jakarta-
Bogor, meskipun penting, mengalami kerusakan, terutama akibat kendaraan berat. Metode
evaluasi seperti Bina Marga dan Dirgolaksono & Mochtar digunakan untuk menilai dan
memilih perbaikan yang tepat. Penelitian ini membandingkan metode ini untuk menentukan
strategi perbaikan yang efektif. Didapatkan bahwa dari hasil analisis ini menunjukkan
perbedaan dalam metode evaluasi kerusakan jalan antara Bina Marga dan Dirgolaksono &
Mochtar. Bina Marga menitikberatkan pada LHR sebagai faktor utama, sementara
Dirgolaksono & Mochtar memperhatikan kondisi drainase dan kualitas berkendara. Kedua
metode menghasilkan nilai kerusakan yang berbeda. Bina Marga menyarankan
pemeliharaan berkala untuk meningkatkan lapisan permukaan jalan karena pada kedua ruas
memiliki nilai kerusakan 18, sedangkan Dirgolaksono & Mochtar menyarankan perbaikan
berdasarkan kondisi spesifik setiap segmen, namun bilai nilai kondisi drainase >25 maka
perlu memprioritaskan perbaikan drainase seperti pada STA 1+500 – 1+600 (jalur Bogor
menuju Jakarta). | en_US |