ANALISIS MUTU DAN PERBANDINGAN BIAYA SAMBUNGAN COUPLER DENGAN SAMBUNGAN KONVENSIONAL (OVERLAP) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN SAVYAVASA DARMAWANGSA, JAKARTA SELATAN
Abstract
Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia, mengalami proses urbanisasi yang signifikan dan menyebabkan peningkatan populasi yang substansial. Pertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan keterbatasan lahan dan infrastruktur turut mendorong meningkatnya kebutuhan akan pilihan hunian alternatif, yaitu dalam bentuk kompleks rumah susun seperti pembangunan apartemen. Apartemen menghadirkan proposisi yang menarik untuk memanfaatkan ruang vertikal secara efektif dan mengoptimalkan penggunaan lahan, sehingga mengurangi beban infrastruktur perkotaan. Kawasan Darmawangsa merupakan wilayah yang terletak di daerah Ibu Kota Jakarta, tepatnya di daerah Jakarta Selatan. Kawasan ini terkenal dengan daerahnya yang elite dan merupakan pusat bisnis dan perbelanjaan. sehingga juga banyak ditemukan gedung apartemen mewah yang dibangun pada daerah ini dikarenakan daerahnya yang sangat strategis. Studi kasus dilakukan pada proyek Apartemen Savyavasa di Kawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan, sebuah proyek kolaborasi antara Jakarta Setiabudi International (JSI) Group, Swire Properties (PT Jantra Swarna Dipta), dan PT Taisei Pulauintan Construction International sebagai kontraktor. Proyek ini mengusung konsep unik dengan tiga gedung utama yang dilengkapi dengan fasilitas basement parking dan kolam renang. Penelitian mencakup penggunaan sambungan konvensional (overlap) dan sambungan coupler. Analisis mutu dan biaya dilakukan untuk membandingkan kedua metode tersebut. Hasil pengujian kualitas menunjukkan bahwa baik sambungan overlap maupun coupler memenuhi persyaratan standar kuat tarik baja tulangan. Namun, dari segi biaya, sambungan coupler terbukti lebih ekonomis, melibatkan evaluasi biaya material, tenaga kerja, perilaku struktural, dan efisiensi perpindahan beban. Sambungan coupler menawarkan alternatif yang lebih efisien dan ekonomis dibandingkan sambungan konvensional dalam proyek konstruksi apartemen. Pilihan antara kedua metode ini harus mempertimbangkan kebutuhan dan prioritas proyek spesifik untuk mencapai efektivitas dan efisiensi yang optimal.