ANALISIS TINGKAT KERENTANAN LONGSOR DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN MITIGASI TERHADAP DAERAH RENTAN DI KABUPATEN SUMEDANG
Abstract
Kasus longsor melanda Kabupaten Sumedang tiap tahunnya, umumnya terjadi periode penghujan ketika intensitas curah hujan tinggi dengan rata-rata 2.570 mm. Wilayah tersebut, rata-rata merupakan perbukitan dan pegunungan yang meningkatkan risiko longsor. Tujuan penelitian ini, menentukan zona kerentanan longsor dan menganalisis upaya perbaikan stabilitas lereng yang rentan terhadap longsoran dengan metode elemen hingga (FEM). Metode overlay (penggabungan) peta parameter longsor dan dianalisis dengan metode skoring dan pembobotan ditentukan setiap parameter longsor berdasarkan Puslittanak (2004). Validasi peta dengan metode accuracy assessment dan confusion matrix. Analisis stabilitas lereng dengan FEM menggunakan Plaxis. Hasil analisis overlay berupa peta kerentanan longsor. Validasi keakuratan-nya, membandingkan peta penelitian ini dan penelitian sebelumnya dengan data kejadian historis longsor. Daerah potensi longsor sangat tinggi dan ketersedian data tanah dijadikan acuan penentuan lokasi lereng yang dianalisis. Lereng dimodelkan dua kondisi, lereng eksisting dan lereng dengan beban jalan untuk lokasi borehole BN-17 dan BN-18. Wilayah Kabupaten Sumedang didominasi kerentanan longsor tinggi, zona rentan >80%. Tingkat kerentanan longsor dominan dipengaruhi curah hujan tinggi dan jenis batuan vulkanik. Akurasi F1-score untuk peta penelitian ini 73,7%. Stabilitas lereng eksisting BN-17 memiliki faktor keamanan (SF) 3,21, lereng dengan beban jalan SF 2,28. Lereng eksisting BN-18 memiliki SF 3,12 dan lereng dengan beban jalan SF 1,83.