Show simple item record

dc.contributor.authorWidiani, Dini
dc.date.accessioned2024-03-22T22:16:44Z
dc.date.available2024-03-22T22:16:44Z
dc.date.issued2024-03-22
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11524
dc.description.abstractTingkat gangguan mental termasuk depresi di Indonesia diproyeksikan meningkat dan dapat menghambat pembangunan. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang terkena gejala depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis probabilitas status sosial ekonomi dan demografi serta menganalisis dampak intervensi tingkat pengeluaran dan tingkat pendidikan terhadap gejala depresi di usia remaja. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu IFLS 5. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu regresi logit dan Propensity Score Matching (PSM) dengan jumlah observasi sebanyak 2.393. Hasil estimasi regresi logit menunjukkan bahwa tingkat pengeluaran yang tinggi memiliki probabilitas lebih rendah untuk mengalami gejala depresi sebesar 2,75 persen. Sementara itu, pendidikan tinggi memiliki probabilitas mengalami gejala depresi lebih besar 4,2 persen namun tidak signifikan. Hasil PSM menunjukkan bahwa tingkat pengeluaran tinggi memiliki dampak lebih kecil untuk terkena depresi sebesar 10,1 persen dan pendidikan tinggi memiliki dampak lebih tinggi untuk terkena gejala depresi sebesar 1 persen. Artinya variabel tingkat pengeluaran dan tingkat pendidikan yang menjadi fokus variabel penelitian menghasilkan temuan yang konsisten, baik menggunakan model logistik maupun PSM. Kata kunci: depresi, pendidikan, pengeluaran per kapita, logit, PSMen_US
dc.titleAnalisis Gejala Depresi di Usia Remaja dengan Pendekatan Model Logistik dan Propensity Score Matching: Studi Kasus Indonesiaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record