dc.description.abstract | Kota Jakarta sebagai salah satu kota terpadat di dunia, menghadapi masalah serius dalam hal kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas bukan hanya menyebabkan kerugian ekonomi akibat waktu yang terbuang, tetapi juga meningkatkan tingkat polusi udara, pemborosan energi dan ketidaknyamanan bagi warga kota. . Penyebab kemacetan yang paling mencolok di Jakarta adalah penggunaan kendaraan pribadi, demikian diungkapkan oleh pengamat tata kota Nirwono Joga. Untuk mengatasi kompleksitas masalah kemacetan di DKI Jakarta, pemerintah setempat mengadopsi solusi transportasi massal berbasis rel, seperti MRT (Mass Rapid Transit). Dengan adanya rencana pembangunan MRT Fase 3 dengang rute Balaraja hingga Cikarang, berpotensi adanya perpindahan pengguna mobil pribadi menggunakan MRT. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui probabilitas perpindahan pengendara mobil pribadi ke MRT fase 3 Jakarta. Variabel yang digunakan yaitu cost different, time different, dan frekuensi. Metode yang digunakan yaitu model logit biner selisih. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan model pemilihan moda antara mobil pribadi dan MRT Jakarta fase 3 berdasarkan perbedaan variabel – variabel yang digunakan menghasilkan persamaan regresi yaitu U = 1,2067 + 0,01998(TD) + 3,66177 x 10-5(CD) + 0,22007(F). Presentase probabilitas MRT terbesar yaitu sebesar 87% pada selisih waktu tempuh 45 menit dengan biaya lebih murah Rp. 25.000 dan frekuensi kedatangan setiap 5 menit. Hal ini menunjukan bahwa pengguna mobil pribadi lebih cenderung pindah ke MRT fase 3 Jakarta dengan alasan selisih waktu tempuh lebih tinggi dan frekuensi setiap kedatangan MRT sebesar 5 menit. | en_US |