• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • CIVIL ENGINEERING (TEKNIK SIPIL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CV)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • CIVIL ENGINEERING (TEKNIK SIPIL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CV)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Perbandingan Pada Struktur Gedung Rangka Beton Bertulang 10 Lantai Beraturan Dan Ketidakberaturan Horizontal Terhadap Torsi Menggunakan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus

    Thumbnail
    View/Open
    104119008_KRISTINA RONA VITA SITANGGANG_DRAFT LAPORAN TUGAS AKHIR.pdf (7.410Mb)
    Date
    2024-03-25
    Author
    Sitanggang, Kristina Rona Vita
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Struktur gedung merupakan salah satu perancangan yang paling banyak dilakukan untuk pekerjaan konstruksi. Ada berbagai macam bentuk-bentuk bangunan yang dirancang, baik bentuk yang beraturan dan ketidakberaturan. Bangunan ketidakberaturan biasanya dirancang untuk menambah nilai estetika bangunan atau untuk mengikuti bentuk tanah pada lokasi perancangan. Dalam melakukan perencanaan perlu dipertimbangkan gaya lateral, maka digunakan material beton bertulang dengan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus untuk mengurangi dampak gaya lateral yang terjadi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan bentuk nilai dari base shear, simpangan antar lantai, delta-P dan torsi serta penulangan pada bangunan beraturan dan ketidakberaturan. Bentuk bangunan tersebut mempengaruhi nilai base shear, simpangan antar lantai, delta-P dan torsi, dimana jika tidak memiliki coakan atau beraturan dan nilai base shear nya cenderung lebih tinggi karena massanya lebih berat. Sedangkan simpangan antar lantai, P-delta, nilainya berbanding terbalik dengan base shear hal itu dipengaruhi oleh coakan, dimana semakin besar coakannya maka defleksi yang terjadi pada struktur pada gempa juga semakin tinggi. Putaran momen/ torsi akibat gempa lebih cenderung terjadi terhadap bangunan beraturan, yang mana bangunan ketidakberaturan 2 mengalami torsi > 1,2 sehingga harus menambah nilai momen sebesar 1,134 terhadap bangunan tersebut. Untuk penulangan bangunan berbeda-beda yang mana bangunan ketidakberaturan cenderung lebih banyak jumlah penulangannya karena memiliki gaya dalam yang lebih tinggi
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/11627
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (CV)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV