Analisis Perbandingan Pada Struktur Gedung Rangka Beton Bertulang 10 Lantai Beraturan Dan Ketidakberaturan Horizontal Terhadap Torsi Menggunakan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
Abstract
Struktur gedung merupakan salah satu perancangan yang paling banyak dilakukan untuk pekerjaan konstruksi. Ada berbagai macam bentuk-bentuk bangunan yang dirancang, baik bentuk yang beraturan dan ketidakberaturan. Bangunan ketidakberaturan biasanya dirancang untuk menambah nilai estetika bangunan atau untuk mengikuti bentuk tanah pada lokasi perancangan. Dalam melakukan perencanaan perlu dipertimbangkan gaya lateral, maka digunakan material beton bertulang dengan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus untuk mengurangi dampak gaya lateral yang terjadi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan bentuk nilai dari base shear, simpangan antar lantai, delta-P dan torsi serta penulangan pada bangunan beraturan dan ketidakberaturan. Bentuk bangunan tersebut mempengaruhi nilai base shear, simpangan antar lantai, delta-P dan torsi, dimana jika tidak memiliki coakan atau beraturan dan nilai base shear nya cenderung lebih tinggi karena massanya lebih berat. Sedangkan simpangan antar lantai, P-delta, nilainya berbanding terbalik dengan base shear hal itu dipengaruhi oleh coakan, dimana semakin besar coakannya maka defleksi yang terjadi pada struktur pada gempa juga semakin tinggi. Putaran momen/ torsi akibat gempa lebih cenderung terjadi terhadap bangunan beraturan, yang mana bangunan ketidakberaturan 2 mengalami torsi > 1,2 sehingga harus menambah nilai momen sebesar 1,134 terhadap bangunan tersebut. Untuk penulangan bangunan berbeda-beda yang mana bangunan ketidakberaturan cenderung lebih banyak jumlah penulangannya karena memiliki gaya dalam yang lebih tinggi