dc.description.abstract | Noval. 104119031. Analisis Geometrik Fasilitas Sisi Udara Runway dan Apron di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda sebagai pendukung kawasan Ibu Kota Nusantara.
Pada bulan Agustus tahun 2019, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menyatakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Republik Indonesia. Presiden Republik Indonesia menyatakan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara bukan hanya sebagai simbol bangsa akan tetapi sebagai reprentasi kemajuan bangsa Indonesia. Pada 26 Agustus 2019, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menyatakan wilayah Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur merupakan lokasi pembangunan Ibu Kota Baru IKN. Kota Samarinda, sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, berjarak sekitar 90 km dari lokasi Industri Kreatif dan Kultural (IKN). Kota Balikpapan, yang juga merupakan pusat industri minyak, terletak sekitar 120 km dari IKN. Selain itu, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser Utara, yang berdekatan dengan wilayah IKN, juga memiliki potensi yang dapat mendukung proyek pembangunan ibu kota baru. Metode yang digunakan dalam perancangan ini mengacu pada peraturan dan standar yang ditetapkan oleh organisasi penerbangan internasional, seperti ICAO dan FAA. Hasil analisis menunjukkan bahwa arah koreksi runway didapatkan nilai usability factor sebesar 99.72 % dan menunjukan dengan arah 04 – 22 sehingga pada runway eksisting sudah sesuai. Pada tahun 2043, diperkirakan akan ada 16.690 pergerakan pesawat dengan jumlah puncak sebanyak 28 operasi per jam. Kapasitas runway dalam model campuran didapatkan pada kondisi eksisting bandara bisa menampung sebanyak 38 operasi per jam Maka dapat dikatakan bahwa kondisi runway eksisting sekarang sudah dapat menampung pergerakan jam puncak pada tahun rencana. Setelah perhitungan, panjang runway koreksi dengan menggunakan pesawat kritis direkomendasikan sebesar 2.733 meter dengan lebar 45 meter. Berdasarkan volume puncak pada tahun 2043 parking stand sebanyak 25 dengan waktu pemakaian 45 menit dan 4 parking stand dan waktu pemakaian 60 menit. dimana untuk kapasitas apron dengan waktu pemakaian 45 menit dapat melayani 31 pergerakan dan dengan waktu pemakaian 60 menit dapat melayani sebanyak 4 pergerakan. Pada jam puncak tahun rencana dengan parking stand sebanyak 29 parking stand sudah dapat melayani pergerakan pesawat jam tersibuk pada tahun rencana. Kebutuhan panjang apron untuk tahun 2043 adalah 1196,31 meter dengan lebar 103,57 meter. Dengan memperhitungkan semua faktor ini, diharapkan fasilitas sisi udara pada Bandara APT Pranoto Samarinda siap melayani pertumbuhan pergerakan pesawat yang diantisipasi dengan efisien dan aman pada tahun 2043. | en_US |