EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN WAREHOUSE DENGAN PENGARUH KOROSI DAN PENAMBAHAN SOLAR PANEL MENGGUNAKAN METODE PUSHOVER ANALYSIS
Abstract
Gempa adalah ancaman yang nyata untuk keselamatan dan keutuhan masyarakat, berdasarkan sifatnya yang destruktif karena pergeseran lempeng tektonik yang ditimbulkan bisa mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang masif di seluruh permukaan. Gempa Bumi merupakan salah satu fenomena yang dapat timbul baik karena aktivitas manusia maupun karena peristiwa alam. Akibatnya, tanah akan bergetar sebagai respons terhadap gelombang energi yang berasal dari pusat gempa. Gelombang energi ini dipicu oleh peristiwa mekanik seperti (tumbukan, gesekan, tarikan) serta peristiwa kimia seperti ledakan akibat reaksi kimia. Energi yang dipancarkan dari fokus gempa tersebar ke segala arah melalui media tanah. Maka dari itu salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun infrastruktur tahan gempa. Dengan kemajuan teknologi dalam bidang teknik sipil, konsep dan metode baru dalam analisis dan perencanaan bangunan tahan gempa telah muncul. Salah satunya adalah konsep Performance Based Seismic Evaluation (PBSE) dengan menggunakan metode analisis pushover atau analisis beban dorong statik. Metode ini dapat memberikan informasi mengenai pola keruntuhan bangunan saat terkena beban gempa yang melampaui kapasitas bangunan. Metode tersebut dapat mengindikasikan apakah keruntuhan terjadi secara langsung atau apakah bangunan mampu menunjukkan perilaku nonlinear (progresif) sebelum mengalami keruntuhan total. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah evaluasi kinerja struktur bangunan warehouse dengan pengaruh korosi dan penambahan solar panel guna mengetahui kurva kapasitas dan perpindahan (displacement) dengan memperlihatkan skema terjadinya sendi plastis pada elemen balok dan kolom dengan metode pushover berdasarkan peraturan code FEMA 440 serta menentukan level kinerja struktur terhadap ketahanan gempa dari code yang digunakan. Dari hasil penelitian, didapatkan nilai koefisien perpindahan V = 1430,579 kN dan D = 0,012 m untuk arah x, untuk nilai arah y didapatkan V = 294,819 kN dan D = 0,00952 m. Struktur bangunan menunjukkan fase awal dan mayoritas terjadinya sendi-sendi plastis terjadi pada elemen balok baru kemudian elemen kolom. Level kinerja struktur sesuai dengan code FEMA 440 masuk dalam kriteria Life Safety (LS) yang berarti struktur masih bisa menahan gempa, sedikit kerusakan pada elemen strukturalnya, manusia yang tinggal/berada dalam bangunan tersebut masi terjamin keselamatannya dari gempa bumi terjadi kerusakan kecil pada struktural dan bangunan dapat langsung digunakan kembali. Juga pada penelitian Tugas Akhir ini penulis juga melakukan evaluasi kinerja struktur dengan pengaruh korosi, korosi yang dilakukan adalah dengan cara melakukan skenario korosi dimana masing-masing korosi 0 %, 10 %, 50 % dan 80 %. Dari masing-masing skenario korosi ini didapatkan level kinerja dengan kriteria Structural Stability (SS). Adapun hal ini bisa terjadi dikarenakan pengaruh korosi yang dilakukan sangat mempengaruhi kekuatan struktur sehingga pada saat melakukan metode pushover analysis struktur mengalami kerusakan yang parah. Kerusakan terjadi baik pada elemen struktur maupun nonstruktur. Struktur tidak lagi dapat menahan gaya lateral akibat penurunan.