Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa dan Serbuk Kulit Biji Kopi Terhadap Sifat Mekanik Biokomposit Hybrid Bermatriks Epoksi
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan alkalisasi NaOH 5% terhadap serat sabut kelapa dan serbuk kulit biji kopi sebagai reinforcement dari material komposit ini dan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi serat (1%,2%,3%) terhadap sifat mekanik dari material komposit dengan matriks epoksi. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh penggabungan serat sabut kelapa dan serbuk kulit biji kopi yang dapat mempengaruhi sifat mekanik material komposit. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. Untuk mencapai dan menjawab tujuan tersebut dilakukan beberapa pengujian untuk mendapatkan sebuah data. Pengujian yang dilakukan adalah uji Fourier Transform Infra Red (FTIR), uji tarik, dan uji Scanning Electron Microscope (SEM). Metode pembuatan pada pembuatan sampel adalah metode hand-lay up. Komposit yang dibuat dengan konsentrasi serat 1%,2%, dan 3%. Setelah dilakukan semua rangkaian pengujian, diperoleh data hasil dari pengujian FTIR berupa spektrum yang menjelaskan bahwa pengaruh alkali dengan NaOH 5% berpengaruh bagi serat maupun serbuk, perlakuan alkalisasi dapat menghilangkan lignin dan mengurangi kadar selulosa serta membersihkan permukaan serat dari lilin dan kotoran yang menempel. Pada hasil uji tarik serat yang diberi perlakuan memperoleh rata-rata 43,1 MPa sedangkan tanpa perlakuan alkalisasi memperoleh nilai 42,6 MPa untuk material komposit hibrid dengan pencampuran serat dan serbuk mendapatkan rata-rata nilai kekuatan tarik sebesar 47,4 MPa. Pada pengamatan SEM serat sabut kelapa tanpa perlakuan alkali tidak dapat melekat dengan baik terhadap matriksnya terdapat fenomena debonding dan fiber pull out , pada serat sabut kelapa dengan perlakuan alkalisasi fenomena tersebut berkurang dan permukaan serat lebih kasar sehingga melekat lebih baik, kemudian pada serat dan serbuk campuran terlihat serat dan serbuk saling mengisi kerenggangan jarak dan sangat minim sekali fenomena fiber pull out dan debonding.