Show simple item record

dc.contributor.authorMulyani, Tri Ermi
dc.date.accessioned2020-02-18T10:25:00Z
dc.date.available2020-02-18T10:25:00Z
dc.date.issued2020-02-18
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/1181
dc.description.abstractIsu denuklirisasi Korea Utara merupakan salah satu isu penting dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Selama beberapa dekade terakhir Amerika Serikat mengejar kebijakan luar negeri untuk denuklirisasi terhadap Korea Utara menggunakan tekanan dan sanksi. Namun, pada tahun 2017 di bawah Presiden Donald Trump kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Korea Utara dalam isu denuklirisasi menggunakan strategi yang mengkampanyekan maximum pressure and engagement. Kebijakan ini mengkombinasikan tekanan dan sanksi dalam bidang ekonomi, diplomatik, serta opsi militer yang melibatkan komunitas internasional dalam penerapannya. Berdasarkan persoalan tersebut, penelitian ini mencoba memahami kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang memilih strategi maximum pressure and engagement terhadap Korea Utara dalam isu denuklirisasi. Dengan menggunakan model analisis kebijakan luar negeri permasalahan agentstructure milik Walter Carlsnaes yang menjelaskan agen (aktor pembuat kebijakan luar negeri) dan struktur (faktor-faktor yang mempengaruhi). Penelitian ini berusaha untuk memaparkan tujuan dan proses pembuatan kebijakan luar negeri Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump terhadap Korea Utara dalam isu denuklirisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif Howard Lune dan Bruce L. Berg dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Berdasarkan model analisis Walter Carlsnaes disimpulkan bahwa tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump ini adalah untuk melindungi dan menjaga keamanan dan kepentingan nasional Amerika Serikat, serta untuk mempertahankan superioritas Amerika Serikat di kawasan Asia Timur. Hal ini dipaparkan melalui 3 dimensi Walter Carlsnaes sebagai proses pembuatan kebijakan luar negeri, yaitu dimensi intensional, dimensi disposisional, dan dimensi struktural. Dimensi intensional pembuat kebijakan luar negeri Amerika adalah melakukan denuklirisasi Korea Utara secara complete, verifiable, and irreversible denuclearization (CVID) serta mempertahankan rezim Korea Utara. Hal ini merujuk pada kebijakan-kebijakan Amerika Serikat sebelumnya terhadap Korea Utara dalam isu denuklirisasi yang gagal membuat Korea Utara melakukan denuklirisasi. Dimensi disposisional pembuat kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah kemampuan nuklir Korea Utara yang dapat menjangkau daratan Amerika Serikat. Sementara nilai-nilai pembuat kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah mempertahankan kekuatan besar militer Amerika Serikat, melindungi warga negara Amerika Serikat, dan keamanan nasional Amerika Serikat. Dimensi struktural adalah terkait dengan posisi Amerika Serikat di kawasan Asia Timur. Mengingat Amerika Serikat memiliki dua sekutu dekat pada kawasan tersebut, yaitu Korea Selatan dan Jepang.en_US
dc.subjectKebijakan luar negeri, Amerika Serikat, Donald Trump, Korea Utara, Denuklirisasi.en_US
dc.titleANALISIS PEMIKIRAN WALTER CARLSNAES DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP KOREA UTARA TERKAIT ISU DENUKLIRISASI TAHUN 2017-2019en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record