PERHITUNGAN BEKISTING SEMI SISTEM BESI HOLLOW PADA BALOK DAN KOLOM GEDUNG PROTON BEAM RSPAD GATOT SOEBROTO
Abstract
Salah satu upaya penghematan biaya proyek adalah dengan pemilihan metode bekisting yang tepat. Bekisting merupakan bagian yang harus ada pekerjaan struktur beton dan cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Adapun bekisting yang digunakan pada proyek pembangunan Gedung Proton Beam RSPAD Gatot Soebroto ini yaitu bekisting semi sistem yang terbuat dari besi hollow. Maka dari itu penulis melakukan perhitungan bekisting semi sistem pada balok dan kolom bangunan perhitungan untuk mengetahui kebutuhan desain dan percobaan menggunakan aplikasi SAP2000 untuk mengetahui kekuatan bekisting. Terdapat beberapa perhitungan seperti perhitungan penentuan kompak dan langsing, PSR bujur sangkar dan persegi panjang dan penampang-penampang berbentuk boks, komponen struktur PSR persegi panjang, profil berbentuk boks, dan komponen struktur simetris ganda dan tunggal lain berdasarkan SNI 1729-2020, perhitungan berdasarkan buku pedoman tentang bekisting (kotak cetak) dan perhitungan pembebanan. Pada hasil perhitungan berdasarkan SNI 1729:2020, dihasilkan penampang kompak, dan kekuatan geser nominal untuk kolom dan balok didapatkan hasil sebesar 33120 N atau 33,12 kN. Adapun beberapa kebutuhan bekisting kolom yang diperlukan untuk pembangunan Gedung Proton Beam RSPAD Gatot Soebroto ini yaitu ukuran besi hollow : 50×50×2,3 mm, tebal multipleks 19 mm, besi yang diperlukan sebanyak 26 batang, jarak pengikat 270 mm dan jarak perangkai sebesar 1570 mm atau 1,57 m. Adapun untuk kebutuhan bekisting balok yaitu ukuran besi hollow 50 ×50×2,3 mm, ukuran suri-suri 180 ×180×6,3 mm, ukuran gelagar 180 ×180×6,3 mm, tebal multipleks 19 mm, besi yang diperlukan sebanyak 53 batang, besar jarak penjepit as sampai as sebesar 2,2 m, jarak sekur yang diperlukan sebesar 1,301 m, jarak besi penjepit yang digunakan sebesar 1,32 mm, jarak maksimum klos sebesar 1,8 m, jarak maksimum pemikul sebesar 309,23 mm atau 310 mm dan jarak stempel sebesar 0,5 m.Pada bekisting kolom, saat percobaan menggunakan ukuran besi hollow 40x40x2,3 mm dengan aplikasi SAP2000, besi tersebut kuat menahan beban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bekisting dapat menggunakan besi hollow berukuran 50×50×2,3 mm, dan 40×40×2,3 mm, kurang dari ukuran tersebut, besi hollow tidak kuat menahan beban sebesar 34,99 kN. Pada bekisting balok, saat percobaan menggunakan ukuran besi hollow 40×40×2,3 mm dengan aplikasi SAP2000, besi tersebut tidak kuat menahan beban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bekisting hanya dapat menggunakan besi hollow berukuran 50×50×2,3 mm, kurang dari ukuran tersebut, besi hollow tidak kuat menahan beban sebesar 31,38 kN.