| dc.description.abstract | Indonesia saat ini tengah membangun Ibu Kota baru bernama IKN (Ibu Kota 
Nusantara) di Pulau Kalimantan. Salah satu rencana pemindahan Ibu Kota Negara 
di Kalimantan Timur mencakup persiapan pemindahan pekerja yang dimulai dari 
Aparatur Sipil Negara (ASN), lalu skenario selanjutnya adalah pekerja swasta ke 
IKN termasuk pekerja bidang logistik dengan tujuan untuk memastikan IKN 
menjadi superhub dan unggul sebagai smart city serta pusat industri 4.0. Masalah 
perpindahan pekerja logistik ke IKN yang bersifat permanen bukanlah keputusan 
yang mudah atau cepat, melainkan memerlukan pertimbangan yang cermat dan 
akurat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang memengaruhi intensi 
pekerja Jakarta bidang logistik untuk berpindah domisili ke IKN dengan kerangka 
konseptual Push-Pull-Mooring, agar dapat menekan keengganan pekerja logistik 
berpindah domisili ke IKN. Push-Pull-Mooring adalah model yang digunakan 
untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan individu untuk 
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Penelitian ini dilakukan dengan 
mengolah data menggunakan software SmartPLS 4.0 dan dianalisis menggunakan 
metode Structural Equation Modelling (SEM). Berdasarkan hasil pengolahan data 
didapatkan hasil bahwa variabel lokasi dan neighborhood berpengaruh positif dan 
signifikan terhadap variabel push factors, selanjutnya push factors juga 
berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pekerja berpindah domisili. 
Variabel switching costs berpengaruh negatif namun tidak signifikan, sedangkan 
subjective norms berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel mooring 
factors, kemudian mooring factors juga berpengaruh negatif dan signifikan 
terhadap intensi pekerja berpindah domisili. Variabel city logistics performance 
berpengaruh positif namun tidak signifikan, sedangkan ketertarikan alternatif 
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pull factors, kemudian pull factors
berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pekerja berpindah domisili. 
Selain itu mooring factors berpengaruh negatif terhadap hubungan antara pull 
factors dan intensi pekerja berpindah domisili, serta berpengaruh positif terhadap 
hubungan antara push factors dan intensi pekerja berpindah domisili, namun tidak 
signifikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendorong perpindahan 
pekerja logistik dari Jakarta ke IKN, pemangku kepentingan harus fokus pada 
peningkatan kualitas infrastruktur dan fasilitas umum di IKN, pengembangan 
lingkungan perumahan yang nyaman dan aman, serta promosi efektif tentang 
potensi dan peluang di IKN. Selain itu, peningkatan efisiensi logistik seperti 
pengoptimalan konsolidasi transportasi, barang dan transportasi. Serta penyediaan 
program adaptasi bagi pekerja dan keluarga juga sangat penting untuk memastikan 
transisi yang mulus dan berkelanjutan. | en_US |