dc.contributor.author | Fadillah, Riestiya Zain | |
dc.date.accessioned | 2020-02-19T04:04:48Z | |
dc.date.available | 2020-02-19T04:04:48Z | |
dc.date.issued | 2020-02-18 | |
dc.identifier.citation | APA 6th | en_US |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/1204 | |
dc.description | This research proposed the development of the Indonesian Sign Language (Bisindo) translator model using machine learning technology especially the Convolutional Neural Network (CNN).In contrast to existing research, Bisindo is a sign language that is relatively wide-used by the Deaf but it is not the official sign language, so the required dataset is almost non-exist. The purpose of this study is to improve the accessibility of the Deaf by increasing the number of Bisindo electronic translators. Besides, this study also aimed to evaluate the parameter-transfer method to overcome the limitations on the amount of data in the dataset and its performance in the implementation of different sign language systems. The development of the Bisindo model is done by utilizing the architecture of the American Sign Language (ASL) Model through two approaches based on the usage of the model parameters, called Model A and Model B. Model A developed without using parameters from the ASL Model (without parameter-transfer),while the Model B developed using the ASL Model parameters and the knowledge parameters within (with transfer parameters). The method used in the development is experiment and data analysis to determine the best model was done quantitatively by analyzing the duration of the training, accuracy during testing and F1 score at testing. The ASL model in the study hada testing accuracy of 96.40%. The results showed that Model A produced a testing accuracy of94.38% while Model B produced only 30% of testing accuracy. It can be concluded that the parameter-transfer in Model B requires less training time than Model A and makes the model be able to learn the Bisindo features that have similarities to the ASL features. However, to study the entire Bisindo alphabet, using architecture without parameter-transfer is a better approach than using parameter-transfer. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini mengusulkan pengembangan model penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dengan memanfaatkan teknologi machine learning khususnya Convolutional Neural Network(CNN). Berbeda dengan penelitian yang sudah ada, Bisindo adalah bahasa isyarat yang relatif banyak digunakan Tuli namun tidak resmi, sehingga dataset yang diperlukan hampir tidak ada. Tujuan dari penelitian ini yaitu bertambahnya jumlah penerjemah Bisindo elektronik untuk meningkatkan aksesibilitas Tuli. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi metode parameter-transfer untuk mengatasi keterbatasan jumlah data pada dataset dan implementasi pada sistem bahasa isyarat yang berbeda. Pengembangan model Bisindo dilakukan dengan memanfaatkan arsitektur Model American Sign Language (ASL) melalui dua pendekatan berdasarkan pemanfaatan parameter model tersebut, yang kemudian disebut Model A dan Model B. Model A dikembangkan tanpa menggunakan parameter dari Model ASL(tanpa parameter-transfer), sedangkan Model B dikembangkan dengan menggunakan parameter Model ASL serta knowledge parameter di dalamnya (dengan parameter-transfer). Metode yang digunakan dalam pengembangan adalah eksperimen dan analisis data untuk menentukan model terbaik secara kuantitatif dengan analisis variabel durasi training, akurasi saat testing danF1 Score saat testing. Model ASL di penelitian memiliki akurasi testing sebesar 96.40%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model A menghasilkan akurasi testing sebesar 94.38%sedangkan Model B sebesar 30%. Dapat disimpulkan bahwa parameter-transfer pada Model B memerlukan waktu training yang lebih sedikit dibandingkan Model A serta mampu mem-pelajari fitur Bisindo yang memiliki kemiripan dengan fitur ASL. Namun, untuk mempelajari keseluruhan alfabet Bisindo, pemanfaatan arsitektur tanpa parameter-transfer merupakan pendekatan yang lebih baik dibandingkan menggunakan parameter-transfer. | en_US |
dc.subject | Tuli | en_US |
dc.subject | Bahasa Isyarat | en_US |
dc.subject | Bisindo | en_US |
dc.subject | Machine Learning | en_US |
dc.subject | ASL | en_US |
dc.subject | Transfer Learning | en_US |
dc.subject | Parameter Transfer | en_US |
dc.title | Model Penerjemah Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) menggunakan Convolutional Neural Network | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |